Part 41

41 5 0
                                    

Dan yap, pintu gudang tak dikunci sudah pasti orang yang mereka cari ada disini.

Dan merekapun masuk,

"June!!"

Rara dan silva terkejut melihatnya.

***

Rara dan Silva terkejut melihat isi gudang yang berantakan akibat ulah June, bahkan mereka melihat Laras di sini.

"Apa-apaan si lo?" bentak Rara mendorong bahu June agar lebih menjauh dari hadapan Laras.

"Lo gausah ikut campur, ini urusan gue sama dia!"

"June!? Lo jangan gila.. Dia salah apa sama lo hah??" pekik Rara emosinya mulai meluap

"Salah apa??" june memajukan langkahnya berhadapan dengan Rara

"Lo jangan tanya itu, harusnya lo tanya kenapa dia bisa sejahat itu!!" pekik June

"Dia itu munafik, anjing lo!? Gak akan pernah gue sudi lo deketin semua orang disekitar gue!!" teriak June kepada Laras

Gadis itu hanya menunduk menahan tangis, Felly hanya diam. Entahlah, ia tak percaya dengan yang June ucapkan.

"Kenapa lo sebenci itu sama dia, sebelumnya lo gak kayak gini Jun." ujar felly untuk pertama kalinya felly terlihat lembut.

"Lo liat apa yang akan terjadi setelah ini!?" ancam June pada Laras yang bukannya menjawab pertanyaan Felly.

Kemudian June menendang barang-barang disekitarnya, dan keluar dari gudang itu.

Laras menangis ia langsung memeluk Rara saking takutnya dengan luapan June yang begitu mengejutkannya.

Rarapun mengelus pundaknya lembut "tenang ras, gue yakin dia cuma salah faham aja.." ujarnya menenangkan.

"Sorry, gue kira lo Khanza" ujar Felly menunduk.

"Udahlah fell, ini lebih baik.. Seenggaknya kita nyelametin orang!" ucap Silva

Felly mengangguk lalu mereka pun memilih untuk kembali ke kelas dan mengantar Laras ke toilet untuk mencuci muka.

-
-

"Pada akhirnya gue tau siapa dia!?" gumamnya bersembunyi di balik jendela gudang.

°°°

Khanza masih duduk bersama Bobby di taman sambil mendengarkan pria itu bermain gitar, meski sesekali menyanyikan lagu dan suaranya benar-benar buruk. Namun, setidaknya ia terhibur dengan cara Bobby yang receh.

"Bang makan yuk! Gue laper banget.." pinta Khanza

Bobby pun menurunkan gitarnya "tapi kalo kita makan duluan, nanti kalo Jihan ngajak gue makan gimana? Gue bisa gendut nanti!!" keluh Bobby

"Idih, lo kan cowok takut banget gendut!" ujar Khanza mencibirkan bibirnya

"Cowok juga manusia yang ingin menjaga kesempurnaan nya!" elak Bobby

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang