Part 78 [Lombok]

12 2 0
                                    

Suasana pagi membuat semua anak gadis menikmati pagi yang menyenangkan.

"Fell! Lo udah catok?" Tanya Khanza heboh.

"Udah."

"Gue belom! Dimana catokan gue!!" Pekiknya heboh membuat seisi ruangan menghela nafas gusar.

"Gimana si lo! Lo yang naro lo yang lupa. Kemaren abis masak masak gak lo beresin alat alat pribadi lo?" Tanya Rara.

"Enggak, tapi gue inget semuanya berserakan disini. Gue kan abis numpang kacaan."

Rara menggaruk kepalanya "tau ah! Lo cari aja sendiri ribet banget lo!"

"Ihhh dimana si!?" Kesalnya.

...

"Sumpah demi apapun!! Seriously??? Rahmi balik sama aldy? Oh may god!!" Pekik Silva heboh.

"Apa si boo!! Berisik tau ga!" Pekik Rara geram.

Silva menoleh dan langsung menghampiri Rara "ra. Sumpah demi apapun, lo harus tau ini. Rahmi Rara!!"

"Apa? Kenapa sama tu orang?"

"Dia balik sama Aldy!"

"Ha? Lo serius?"

"Tanya sama Eva."

Eva yang tau maksud keduanya mengangguk mengiyahkan "gue liat insta story nya juga, mereka jalan."

"It's okey, kenapa dipermasalahin?" Ujar Felly yang sedang memakai sepatu.

"Fel, dia mantan lo! Lo gak marah dia balik sama si Rahmi."

Felly tertawa "buat apa gue marah, dia udah gapenting buat gue."

"Tapi Fel-"

"Stop ngomongin mereka, itu gak penting. Sekarang kita di Lombok. Mending kita nikmatin sisa waktu disini anggap aja liburan."

"L-lo bener si." Angguk Silva membenarkan.

"Gapenting oke."

Mereka kembali bersiap untuk pergi disiang hari nanti untuk kegiatan baru lagi.

-
-

Siang ini kegiatan mereka adalah mengunjungi kebun yang mana mereka akan memetik buah jeruk langsung dari tangkainya.

"Bi? Lo gamau bantuin gue apa!" Keluh Silva sambil berjalan dibelakang Bian dengan kesal.

"Sinting ya lo!" Pekik Bian risih dengan kemanjaan gadis ini padanya.

Dika yang melihatnya mendekati Silva. "Biar aku bantu ya." Ujarnya sambil menbantu gadis itu berjalan.

Khanza sedari tadi bercerita panjang pada Bobby dan Felly yang ada dibelakangnya.

"Berisik za!" Kesal June didepannya.

"Serah gue lah. Felly sama bang Bobby aja gamasalah dengerin gue."

June melongo "heh! Mereka dibelakang lo jadi oke oke aja, gue yang didepan lo kebudegan tau gak!"

"Juneeee!! Bisa gak sehari aja lo gak ngeselin." Geramnya.

Rara menyela mendahului mereka berdua yang bertengkar "heh! Berantem mulu lo ketinggalan tau rasa lo pada!" Ujarnya.

Khanza menghela nafas gusar menyebalkan, ia pun tak menanggapi June lagi dan kembali berjalan.

...

Sampai dikebun, mereka diminta untuk membantu mengambil buah dari pohonnya kemudian direalisasikan pertumbuhan pohonnya kepada para petani disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang