Part 9

127 8 0
                                    

"Dan sayangnya, kali ini lo terlalu angkuh dengan apa yang ada di fikiran lo!?" timpal felly tajam

Azka menaikan satu alisnya "so?" ujarnya menatap felly

Felly menatap azka tak suka, dasar kepo!

"This is my promlem and i will not tell you!?" ujar felly dingin

"Calm down.. Lo terlalu emosi.. " timpal azka sedikit terkikik "ikut gue!" ujar azka tiba-tiba sambil menarik tangan felly lembut

Azka membukakan pintu mobilnya felly hanya pasrah dan memasuki mobil.

°°°

Setelah lama diam di dalam mobil Azka menghentikan mobilnya dan keluar dari mobil, felly pun ikut keluar dan mengikuti kemana azka pergi.

Apa? Azka membawanya ke bioskop? Kini felly pun ikut memasuki bioskop, sedangkan azka sudah masuk sedari tadi sepertinya dia sedang memesan tiket.

Lalu azka menghampiri felly dengan dua tiket ditangannya, felly mengernyitkan dahinya. Azka nampak paham maksud felly ia pun menggandeng tangan felly "ayo ikut gue, kita nonton" ujarnya tersenyum tulus pada felly.

Fellypun yang tadinya malas untuk tersenyum kini membalas senyuman azka, baginya azka lembut dan hangat padanya. Padahal felly tau azka sepertinya orang yang sangat dingin dan jarang tersenyum seperti itu.

Merekapun masuk dan mencari tempat duduk yang nyaman. Setelah mendapatkan tempat duduk mereka asik menonton dan tertawa.

Felly nyaman seperti ini, melihat tawa lepas azka yang tak pernah di tunjukan nya. Sebaliknya pun sama, azka merasa lega melihat felly tertawa bahagia saat bersamanya. Ia merasa ada gejolak aneh di dadanya saat melihat felly sebahagia ini, ia merasa felly Manis!-- fikir azka..

Tanpa sadar tangan mereka masih menggenggam satu sama lain, seakan sama-sama menyalurkan kehangatan dan kenyamanan.

Setelah selesai menonton merekapun keluar bersamaan, Felly menatap Azka teduh ia merasa Azka menggantikan seseorang yang dulu selalu membuatnya seperti ini.

"Azka.. " panggilnya pada Azka

Azka tidak menoleh namun berdehem kecil "hm"

Felly menghentikan langkahnya lalu menatap Azka dari samping "Gomawo!" ujarnya tersenyum

Azka pun menolehkan kepalanya "sama-sama" tersenyum simpul

Felly sedikit mengernyit rupanya Azka tau arti kata yang ia ucapkan, tapi kemudian ia menunduk "meskipun mungkin, cuma saat ini.. " lirihnya

"Kenapa?"

"Gue rasa menenangkan diri tanpa siapapun itu akan menyenangkan, dan mungkin itu yang akan gue lakuin.. Tapi sekali lagi makasih seenggaknya gue tersenyum meskipun sesaat!" ujarnya dengan wajah murungnya

"Kalo emang sesuatu yang menenangkan itu lebih baik, gue rasa harus lo lakuin.. " ujar Azka lembut

"Boleh gue tau lo akan kemana?" tanya Azka disela obrolannya

"Gue rasa mungkin Korea, tempat dimana orang-orang yang selalu percaya sama gue dan gue juga bisa percaya sama mereka.. " jelas felly

Azka mengangguk paham "semoga lo baik-baik aja!" ujarnya kemudian kembali berjalan menuju mobilnya

Felly pun tersenyum singkat kemudian menyusul Azka.

Merekapun memasuki mobil, dan melaju.

"Azka, eum.. Gue turun disini aja!" ujar felly

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang