Rigel mengendarai motor ninjanya menuju sekolah, di belakangnya ada Regal yg menaiki motor juga. Sesampainya di sekolah, Rigel membuka helmnya dan turun dari motor sama halnya dengan Regal. Mereka pun berjalan menuju kelas mereka agak cepat
Sesampainya di kelas, Regal dan Rigel langsung menghampiri para sahabatnya kecuali Aksa yg belum boleh ke sekolah, karna keadaan nya belum pulih.
"Lo pada bisa nembak gak?" Tanya Rigel tiba tiba membuat yg lain langsung menoleh ke arah Rigel
"Hah? Nembak? Lo mau nembak siapa?" Tanya Bara bingung sama hal nya dengan yg lain
"Ck dari semalem gue punya firasat kalau nanti terjadi sesuatu di sekolah, dan gue bawa senjata! Jadi gue nanya lo pada bisa nembak gak?" Tanya Rigel. Mereka semua saling pandang lalu menggeleng kepala nya kompak. Rigel menghela nafasnya pelan
"Itu kali cuman firasat lo aja, kan firasat bisa jadi salah! Gue kurang percaya sama lo" Ucap Tristan kurang percaya. Rigel menghela nafasnya kasar dan duduk di bangku nya lagi
"Kalau lo pada gak percaya, terserah! Gue lebih percaya sama kembaran gue, karna Rigel itu kembaran gue" Ucap Regal cuek dan duduk di bangku nya. Mereka pun saling pandang
Bel masuk pun berbunyi, para murid langsung duduk di kursi masing masing. Selama pelajaran, Rigel tidak mendengar perkataan guru, Rigel malah mencoret coret bukunya sesekali melihat jam pukul 10.00 pagi.
Keisya menoleh ke belakang melihat Rigel yg mencoret coret bukunya dengan muka murungnya. Keisya juga sebenarnya agak gak percaya kalau nanti sekolahnya di serang, karna murid murid di sini tidak ada yg bermasalah.
"Kayaknya sekarang" Gumam Rigel pelan
"5" Ucap Rigel pelan sambil mengetuk mejanya
"4"
"3"
"2"
"1"
"SEMUANYA NUNDUK!!" Teriak Regal. Para murid refleks langsung pada nundung mendengar teriakan Regal.
Dorr.. Dorr..
Prang...
Suara tembakan dan pecahan kaca membuat murid lain kaget sekaligus takut. Regal langsung membungkuk karna takutnya kena peluru. Para murid pun ketakutan dan menatap keluar, di lapangan ada banyak orang berbaju hitam dan masker.
"Anak anak mohon tenang! Sekarang kalian keluar secara tertib!" Ucap guru yg tadi mengajar khawatir. Dan para murid pun langsung pada keluar kecuali Regal dkk, Rigel dkk, Jesica dan Keisya.
"Hey kalian keluar! Di sini bahaya" Ucap guru itu di ambang pintu
"Bentar bu! Nanti kita nyusul" Balas Rigel sambil mengambil sesuatu di tasnya
"Jangan lama lama! Kalian harus cepat" Ucap guru itu dan melangkah pergi. Rigel mengambil pistol di tasnya lalu menatap para sahabatnya
"Kata gue juga apa! Nih Al!" Ucap Rigel lalu melempar pistol satu lagi ke Regal, dengan sigap Regal menangkapnya
"Lo mau lawan mereka?! Lo gila hah?!" Sentak Bara kesal. Rigel mengangguk lalu menyerahkan pistol ke arah Jesica, Rigel membawa membawa beberapa pistol dan sudah di isi peluru
"Lo ngapain ngasih ke gue?" Tanya Jesica heran tapi menerima pistol itu.
"Gue tau lo bisa nembak" Jawab Rigel santai. Jesica mengangguk dengan bangga dan memutar mutar pistol itu
"Gue mau lawan mereka, gue curiga mereka ngincar gue sama Al! Lo semua jangan khawatir, gue sama Al udah terlatih nembak, jadi lo semua bantu gue oke? Gue percaya sama lo semua" Ucap Rigel dengan senyuman nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/232305686-288-k189887.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Roman pour Adolescents(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...