Ujian tinggal 3 hari lagi. Rigel semakin serius belajar nya agar di rank masuk ke sepuluh besar. Rigel sedang berada di perpustakaan sekolah di lantai 2. Rigel membaca buku pelajaran dengan serius agar masuk ke otak nya. Sebenarnya ini bel istirahat tapi Rigel mau ke perpustakaan, sedangkan para sahabat nya pada di kantin. Regal? Dia gak tau kalau Rigel ke perpustakaan, Rigel tau pasti Regal melarang ke perpustakaan soalnya Regal pasti menyuruh Rigel ke kantin terlebih dahulu. Jadi Rigel gak bilang ke Regal
Keadaan perpustakaan hening tidak ada satupun suara. Rigel duduk di kursi yg sudah di sediakan, meja kecil di hadapan ya. Rigel di bagian pojok agar dia bisa berkonsentrasi dengan mudah. Rigel membaca dengan serius tidak menyadari ada seseorang
"Gel" Panggil seseorang membuat Rigel tersentak kaget, Rigel mendongak karna mukanya terhalang buku
"Ehk key lo di sini?" Tanya Rigel ke Keisya. Yup yg manggil Rigel itu Keisya.
"Kok kamu di sini Gel? Biasanya kamu bareng sama Regal?" Tanya Keisya heran lalu duduk di samping Rigel
"Ahh itu gue gak bilang ke Al" Jawab Rigel sambil cengengesan sedangkan Keisya mengangguk paham
"Pantes aja tadi—" Ucap Keisya terpotong
"RIGEL!!" Teriak seseorang membuat Keisya dan Rigel tersentak kaget, untung saja tidak ada penjaga di perpustakaan ini karna sedang istirahat
Rigel sangat kenal suara itu, Rigel jadi khawatir kalau nanti dia mengomel dirinya panjang lebar
"Oh tidak" Ucap Rigel pelan. Rigel mendengar suara langkah kaki yg terburu buru menuju kemari, dan tak lama ada seseorang datang
"Al/Regal" Ucap Rigel dan Keisya berbarengan. Yup seseorang yg meneriaki Rigel itu Regal. Regal sedang mengatur nafasnya karna lelah, di genggaman tangan Regal juga ada keresek
"Lo kenapa gak bilang sama gue sih?! Gue lari dari lantai satu ke lantai 2! Untung gue nanya Aksa kalau lo di perpus! Lo harusnya ke kantin dulu isi tuh perut, nanti lo sakit kalau belum makan! Astaga lo kadang ngilang ya?! Heran gue! Jangan kaya gitu lagi ya! Lo harus izin ke gue pasti gue izinin sebelum makan, lo suka bikin khawatir gue aja! Gue juga bawain lo roti sama susu kotak!" Omel Regal panjang lebar. Tuh kan perkiraan Rigel benar pasti Regal akan mengomelinya mengelebihi bundanya. Keisya menganga tak percaya kalau di hadapan nya ini Regal, biasanya Regal berbicara satu kata dua kata. Lah ini ngelebih rekor terbaru
"Ya ampun Al! Al jangan ngomel dulu, kuping El sakit tau" Gerutu Rigel kesal sambil mencebikan bibirnya
"Suruh siapa gak bilang?!" Tanya Regal garang seperti emak marahin anaknya
"Ya maaf" Cicit Rigel pelan. Regal menghela nafasnya lelah, Regal begitu overprotective terhadap kembarannya karna Regal gak mau kejadian dulu terulang lagi
Sedangkan Keisya sedari tadi diam memerhatikan kedua kembar ini berdebat. Keisya tentu saja masih kaget karna kepribadian Regal berbeda saat bersama kembarannya.
"Ini lo makan dulu" Ucap Regal datar sambil menyodorkan keresek. Rigel menerima keresek itu yg berisi roti dan susu kotak
"Al marah gak?" Tanya Rigel sambil mengerjapkan matanya beberapa kali
"Al gak marah, kan Al gak pernah marah sama El. Cuman khawatir" Jawab Regal lembut dengan senyuman tipisnya. Sedangkan Rigel tersenyum lebar sampai matanya menyipit
"Dan lo" Ucap Regal datar sambil menunjuk Keisya. Keisya tersentak kaget karna tiba tiba Regal menunjuk dirinya
"A-h ya ke-napa?" Tanya Keisya gugup karna tatapan Regal datar
"Ajarin Rigel yg belum dia tau" Jawab Regal datar
"Ta-tapi—" Ucap Keisya terpotong
"Gak ada penolakan!" Ucap Regal tegas sampai Keisya meneguk salvinya susah payah
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Fiksi Remaja(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...