Rian memasuki gudang yg tak terpakai untuk bertemu dengan seseorang yg tadi menelpon dirinya, saat Rian memasuki gudang, gudang itu tidak buruk yg ada di pikirkannya, malah gudang ini sudah seperti rumah. Rian menatap sekeliling sambil tangannya di masukan ke hoodie jaketnya
"Kamu dateng juga" Ucap seseorang membuat Rian menolehkan kepalanya, Rian membelalak kaget karna yg di lihat oleh matanya yaitu Verrel yg sedang duduk di kursi besar dengan tangan yg bertumpu di meja
"Om Verrel" Ucap Rian pelan. Verrel tersenyum tipis lalu menatap Rian datar
"Kamu masih inget siapa Om? Bagus deh" Balas Verrel santai
"Kenapa anda memanggil saya ke sini?" Tanya Rian datar dan dingin. Verrel menyenderkan badannya santai dengan kaki di silangkan ke atas
"Ahh gak usah formal, panggil aja Om Verrel. Om pengen ngomong sesuatu sama kamu" Jawab Verrel santai. Rian menaikan satu alisnya bingung
"Apa?" Tanya Rian
"Om pengen kamu berhenti turutin ayah kamu" Jawab Verrel datar. Rian langsung menatap Verrel dingin
"Emang urusan anda apa? Anda gak berhak melarang saya!" Balas Rian tegas.
"Oh ya? Bukannya kamu pengen berhenti semua perintah dari ayah kamu? Om tau semua tentang kamu, bahkan kamu dulu menculik anak saya karna perintah dari ayah kamu kan, om gak lapor kamu ke polisi karna om tau kamu terpaksa dan Rigel juga melarang om untuk lapor kamu, Rigel juga gak membencimu sama sekali tapi Regal sangat membenci mu" Ucap Verrel datar membuat Rian terdiam membisu tidak tau membalas apa, Rian sadar kalau dirinya memang salah karna melukai sahabat sendiri
"Kamu juga nurutin perintah ayah kamu demi ibu kamu kan yg sedang sakit kan? Om bakal lindungi kamu dan ibu kamu kalau kamu berhenti berbuat yg merugikan orang lain" Sambung Verrel tapi Rian tetap diam tidak membalas. Rian juga gak tau kenapa ayahnya itu benci dengan keluarga Adhitama, dan melibatkan Regal dan Rigel.
"Kamu tau siapa om kan? Om bisa ngelakuin apapun demi keluarga om sendiri" Ucap Verrel santai. Rian diam memikirkan penawaran Verrel
"Baiklah" Ucap Rian pelan. Rian juga sudah cape menuruti semua perintah ayahnya, dan Rian tidak ingin menyakiti sahabatnya kedua kalinya. Verrel tersenyum miring dengan jawaban Rian
"Bagus, om udah kirim bodyguard untuk jaga ibu kamu di rumah dan biaya rumah sakit biar om yg bayar. Om tau kamu kerja paruh waktu" Ucap Verrel. Rian menghela nafasnya pelan
"Semoga pilihan gue yg terbaik" Batin Rian
"Oh iya jalang itu membuat kerja sama denganmu kan?" Tanya Verrel santai sambil menaikan satu aslinya. Rian kaget dengan Verrel yg tau segalanya tentang dirinya
"Gak usah terkejut, om punya banyak mata mata" Ucap Verrel dengan senyum tipisnya
"Sekarang om punya misi untuk kamu" Ucap Verrel dengan senyum miring nya. Rian menyerngit dahinya heran karna ada misi untuknya
***
PRANG....
Mereka semua terlonjak kaget lalu menoleh ke arah suara pecahan itu, dan mereka semua membelalak kaget.
Rigel, Jesica dan Tristan sontak berhenti lalu menoleh ke arah jendela yg pecah. Aksa segera membuka pintu karna mendengar suara pecahan di luar.
Mereka semua langsung diam, keadaan hening tidak ada yg berbicara sama sekali. Mereka semua menatap batu yg lumayan besar di lapisi kertas putih, lalu Rigel, Jesica, Tristan dan Aksa langsung turun menuju lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Teen Fiction(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...