Twins Boy 39

2.9K 317 7
                                    

Pukul 01.00 malam

Kediaman rumah Adhitama sangat sepi, lampu lampu sudah di padamkan kecuali ruang tamu tengah dengan kamar mandi dan dapur. Bi idah juga sudah tidur di dalam kamarnya, sedangkan bodyguard di sekeliling rumah masih berdiri di sana secara bergantian karna Verrel khawatir kedua anaknya terjadi sesuatu.

Di kamar Rigel, Rigel masih tertidur lelap dengan dirinya memeluk guling di sampingnya. Kamar Rigel begitu gelap karna lampu semuanya di padamkan, hanya bulan yg menerangi kamar nya melalui jendela besarnya. Lalu tak lama suara telephone rumah berdering dari arah ruang tamu, tapi tidak ada yg menjawab telephone itu karna sudah pada tidur.

Telephone rumah itu terus berdering membuat Rigel yg tertidur terganggu, perlahan matanya terbuka sambil menguap. Rigel langsung duduk di ranjangnya dengan mata masih setengah tertutup, rambut yg acak acakan, kancing piyama nya terbuka dia memperlihatkan dada bidangnya.

Rigel menguap sekali lagi lalu melirik jam di kamarnya yg masih jam 1 malam, telepon rumah itu masih berdering tapi belum ada yg mengangkat. Lalu Rigel turun dari ranjangnya sambil memakai sendal rumahnya dan berjalan pelan keluar kamar.

Rigel menuruni tangga dengan pelan karna gelap, matanya juga belum terbuka lebar masih mengantuk, lalu Rigel menghidupkan lampu nya dan berjalan ke arah telepon yg masih berdering sedari tadi.

"Siapa sih yg nelpon malem buta gini" Gumam Rigel singkat lalu mengangkat telpon itu

"Halo" Ucap Rigel, tapi tidak ada jawaban sama sekali membuat Rigel heran

"Halo, ini siapa ya?" Ucap Rigel lagi tapi tetep tidak ada jawaban membuat Rigel kesal karna gara gara telpon ini tidur Rigel terganggu

"Heh! Lo siapa sih?! Jawab dong, lo udah ganggu tidur gue!!" Ucap Rigel ngegas karna sudah terlanjur kesal. Tidak ada jawaban dari telepon itu tapi Rigel mendengar ada suara alunan Biola yg indah

Rigel mendengarkan alunan biola yg indah itu, tapi lama lama alunan biola itu seperti bermain kasar, alunan nya jadi jelek tidak enak di dengar membuat Rigel agak menjauhkan telepon nya. Alunan Biola itu tambah kasar memekikan telinga dan Rigel mendengar ada suara lemparan

Rigel merasa kalau suara lemparan itu dari Biola yg di lempar sengaja, Rigel gak mengerti maksud dari si telepon ini. Tangan Rigel agak gemetar karna punya firasat kalau di penelpon ini punya maksud lain.

"Halo?" Ucap Rigel. Rigel mendengar ada suara tawaan di sana, tapi tawaan itu seperti tawaan kebencian. Tak lama tawaan itu mereda hanya ada suara keheningan

"Gue bakal bunuh lo! Termasuk orang terdekat lo!!" Ucap di balik Telpon itu dengan dingin membuat Rigel terkejut, mata membelalak kaget. Rigel gak tau siapa pemilik suara itu, karna suaranya seperti bukan suara asli. Lalu telpon itu terputus.

Rigel masih terkejut, karna teror masih saja menghampiri nya. Rigel gak tau apa kesalahan nya membuat si peneror membencinya, Rigel menurunkan telponnya dari telinga tapi masih memegang telepon itu.

"Siapa yg nelpon?" Tanya Regal di belakang dengan datar. Sebenarnya Regal sudah di sana dari tadi pas Rigel sedang menelpon dengan seseorang. Rigel tersentak kaget lalu menoleh ke belakang dan menatap Regal yg memakai penutup mata tidur di kepala nya

"Ehh Al" Ucap Rigel kikuk yg masih memegang telepon

"Siapa yg nelpon?" Tanya Regal lagi dengan tatapan tajam, Regal tau kalau tadi adiknya di teror dengan biola dan kata orang tadi, karna terdengar olehnya di belakang. Rigel tidak menyadari kalau adanya Regal di belakang

"Gak tau, cuman orang usil aja nelpon malem malem" Jawab Rigel sambil menundukan kepalanya, Regal menghela nafasnya kasar lalu memegang pundak kembarannya

Twins Boy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang