Raka dkk terhuyung ke depan karna mobil yg mereka kendarai mendadak berhenti. Mona menatap mobil di depannya itu heran karna mobil di depannya berhenti, Mona pun menoleh ke belakang memastikan tidak ada yg terluka
"Kalian gak papa?" Tanya Mona khawatir
"Gak papa tan" Jawab Dafa dengan senyum tipisnya. Mona menghela nafasnya lega
"Kenapa tiba tiba berhenti?" Tanya Bara heran sedangkan yg lain menggelengkan kepala nya tak tahu
"Kayaknya terjadi sesuatu deh!" Curiga Raka menatap mobil di hadapan nya yg tiba tiba berhenti. Mereka semua pun kompak menatap mobil di hadapan mereka
"Perasaan gue gak enak" Gumam Tristan cemas. Dafa melirik jam tangannya yg menunjukan pukul 12 malam
Sedangkan di mobil Rigel dkk, mereka semua kaget apa yg mereka lihat di hadapan nya. Keisya menutup mulutnya terkejut sambil menahan teriakannya. Yg di hadapan mereka adalah.....
Ada seseorang yg memakai jubah dengan kupluk yg menutupi wajahnya, seseorang itu menodongkan pistolnya ke arah mobil itu dengan senyum miringnya. Verrel menatap tajam orang itu, Verrel mengambil sesuatu di dasbor mobilnya
Verrel pun juga menodongkan pistolnya dari dalam mobil dan menatap dingin orang itu membuat yg lain kaget dengan aksi Verrel. Orang itu tertawa menyeramkan membuat bulu kuduk berdiri
"Hahahah ternyata anda juga membawa senjata! Saya salut dengan anda, ahh maaf saya menghalangi jalan. Saya hanya ingin memperingatkan seseorang" Ucap orang itu dengan tawa menyeramkan
"Anda harus pergi dari sini! Atau saya akan menembak Anda" Ancam Verrel tajam sedangkan orang itu malah tertawa
"Gue pernah denger suaranya" Gumam Rigel menatap curiga orang itu.
"Ahh kalau begitu saya pergi! Tapi sebelum itu...." Ucap orang itu dengan senyum smirknya
Dorr...
Orang itu menembak kaca depan membuat yg di dalam mobil menundukan kepalanya, untung saja kaca mobil ini anti peluru, jadi tidak menembus kaca, hanya retak saja. Yg berada di mobil Raka dkk terlonjak kaget karna ada suara tembakan dari depan
"Yuk keluar!" Ajak Mona panik. Mereka semua pun keluar mobil dan menghampiri mobil Verrel, Verrel dan yg lainnya pun keluar dari mobil.
"Tadi ada apa?" Tanya Mona khawatir ke Verrel. Verrel tersenyum lalu mengelus rambut Mona
"Tadi ada orang yg halangin jalan" Jawab Verrel
"Kok ada suara tembakan?" Tanya Mona lagi. Verrel menghela nafasnya pelan
"Entah, tadi orang itu tiba tiba nembak kaca mobil depan. Tapi langsung hilang pas kita mau liat orang itu" Jawab Verrel sedangkan yg lain diam. Dafa melirik jam tangannya yg menunjukkan jam 12 malam
"Ehhh gue nemu sesuatu!" Ujar Aksa sambil mengambil sesuatu di tanah. Mereka semua pun menghampiri Aksa dengan penasaran
"Nemu apa Sa?" Tanya Jesica. Aksa memperlihatkan dua secarik kertas yg bertuliskan S besar dan S besar juga. Mereka semua saling pandang
"Lo waktu itu dapet kartu Y Y sama A kan?" Tanya Raka ke Rigel dan di angguki benar oleh Rigel
"Lo semua berfikiran sama kaya gue kan?" Tanya Aksa dan mereka semua mengangguk. Verrel dan Mona menyerngit dahinya heran karna tak mengerti
"Syasya!" Batin mereka semua. Regal mengepalkan tangannya menahan emosi, perkiraan nya tepat sasaran, kalau dalang dari semua ini adalah Syasya
"Anak anak jangan terlalu pikirin masalah ini, kita kan mau liburan dulu! Nah sesudah liburan, baru kalian pikirin masalah ini oke?" Ucap Mona dengan senyuman nya. Mereka semua saling pandang lalu mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Fiksi Remaja(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...