Twins Boy 79

3K 295 60
                                    

Regal langsung di bawa ke ruang UGD karna keadaan nya kritis. Suster pun melarang yg lain masuk ke ruangan dan langsung menutup ruangan UGD. Jesica langsung terduduk lemas di bangku dengan para sahabat nya, Keisya mengelus punggung Jesica dengan tatapan sendunya

"Regal pasti baik baik aja kok, kita di sini cuman bantu doa yg terbaik untuk Regal" Ucap Keisya lembut dengan senyuman nya. Jesica terdiam, matanya pun mulai berkaca kaca sambil mengepalkan tangannya

Dimana Rigel? Rigel berada di ruangan pasien yg tidak terlalu jauh dari ruangan UGD karna tadi pingsan dan keadaan nya tidak terlalu buruk hanya luka luka dan lelah, Rigel juga di temani oleh Aksa dan Raka.

"Gue gak mau kehilangan Regal!" Gumam Jesica dan air matanya turun sambil menundukan kepalanya. Sedangkan yg lain diam membisu

"Bar, kamu udah telfon om Verrel sama tante Mona?" Tanya Keisya menatap Bara di hadapannya yg sedang menyenderkan badannya ke tembok dengan tatapan kosong

"Hah? Apa?" Tanya Bara sadar dari lamunannya

"Kamu udah telfon om verrel sama tante Mona?" Tanya Keisya lagi

"Udah" Jawab Bara singkat dan keadaannya pun hening, Bara dan Tristan yg biasanya berisik, sekarang terdiam membisu.

"Ini semua gara gara Rigel!" Ucap Jesica sambil mengepalkan tangannya emosi, Keisya menoleh ke arah Jesica terkejut

"Maksud kamu apa Jes?" Tanya Keisya tak suka. Jesica menoleh ke arah Keisya dengan tatapan tajam dan air matanya turun

"Lo masih nanya?! Regal kaya gini, itu semua gara gara Rigel! Coba aja Regal gak lindungi kembaran nya yg gak guna itu! Regal gak bakal masuk UGD, dan Rigel masih baik baik aja di ruangan itu. Lo gak ngerti Key, karna Rigel masih baik baik aja, jadi lo gak ngerti perasaan gue pas liat orang yg gue sayang masuk ke UGD!!" Sentak Jesica emosi sambil mengepalkan tangannya

Keisya menarik nafasnya lalu hembuskan, Keisya sudah agak marah dengan perkataan Jesica. Tapi Keisya tau, kalau Jesica dalam keadaan emosi dan sedih.

"Kendaliin emosi kamu, di sini gak ada yg salah Jes. Jadi kamu jangan salahin Rigel" Ucap Keisya lembut. Jesica tersenyum miring mendengar perkataan Keisya

"Lo itu emang selalu belain Rigel! Pantesan Rigel gak ada gunanya di sini!" Balas Jesica tajam. Kesabaran Keisya habis dengan perkataan Jesica yg keterlaluan

"Coba kamu ulangin sekali lagi!" Ucap Keisya datar tanpa senyuman. Sedangkan yg lain diam, hanya melihat pertengkaran Keisya dan Jesica.

"RIGEL ITU GAK ADA GUNANYA JADI SODARANYA REGAL! PUAS LO?!" Teriak Jesica emosi dengan nafas memburunya. Keisya menatap kecewa Jesica karna baru pertama kali ini Jesica berkata buruk ke orang lain

"Asal kamu tau, ucapan kamu itu yg gak guna!" Balas Keisya tajam dan ingin pergi menuju ruangan Rigel, tapi langkahnya terhenti karna Rigel berada di ambang pintu ruangannya yg sedang membatu dan lukanya pun sudah di obati

"Apa Rigel ngedenger?" Batin Keisya khawatir lalu menghampiri Rigel.

"Gel, kamu udah sadar? Kamu baik baik aja kan?" Tanya Keisya lembut dengan senyuman nya tapi Rigel diam.

"Ternyata emang bener, ini semua salah gue" Ucap Rigel dengan senyum tipisnya. Aksa dan Raka di balik pintu, diam mendengar perkataan Rigel.

"Kamu gak salah Gel, tadi Jesica cuman bercanda kok" Ucap Keisya dengan senyum kikuk nya. Rigel tidak membalas lalu berjalan tertatih tatih ke Jesica

"Gel hati hati!" Ujar Keisya khawatir lalu menyusul Rigel membantu berjalan karna badannya masih lemah

Aksa dan Raka pun keluar dari ruangan dan menghampiri Bara dkk. Rigel pun sudah berada di hadapan Jesica yg sedang duduk sambil menundukan kepalanya dan punggungnya pun bergetar

Twins Boy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang