Twins Boy 60

2.7K 257 45
                                    

Rigel membeku karna tiba tiba ada seseorang yg memeluknya sekaligus melindunginya dari tembakan. Keisya yg baru datang pun menutup mulutnya terkejut dengan mata berkaca kaca, Keisya langsung menghampiri mereka.

"Hampir aja lo kena tembak Gel" Ucap Rian pelan dengan darah yg keluar dari mulutnya. Rigel masih kaget dengan kejadian tiba tiba ini, Rian yg menyelamatkan Rigel dari tembakan, dan tembakan itu mengenai punggung Rian.

Keisya langsung ke belakang Rigel menatap Rian yg masih memeluk Rigel. Keisya menangis melihat wajah pucat Rian dengan mata setengah tertutup.

"Keisya l-lo harus j-jagain Ri-gel ya, kar-na Ri-gel masih bu-tuh bantuan l-lo. Lo juga mak-lumin si-kap man-ja nya Rigel, gue ya-kin lo bi-sa bikin Rigel b-bahagia" Ucap Rian terputus putus. Keisya mengangguk dengan tangisannya

"Oh iya, Ri-gel lo j-jangan nyusa-hin Re-gal mulu, u-dah tau kemba-ran l-lo itu pa-nikan. Gue u-dah du-lu ya bi-caranya, g-gue udah ngan-tuk" Ucap Rian pelan dan matanya pun perlahan menutup. Mata Rigel berkaca kaca

"Gue gak tau siapa lo! Tapi lo jangan pergi, kenapa lo lindungi gue hah?! Harusnya lo jangan lindungi gue! Gue gak mau ada korban akibat gue! Hey bangun!!" Ucap Rigel menggoyangkan badan Rian yg sudah lemas dan matanya tertutup.

"BANGUN HEY!! GUE MOHON BUKA MATA LO!!" Teriak Rigel masih menggoyang kan badan Rian dengan mata yg berkaca kaca. Keisya sesenggukan melihat Rigel yg kacau

Pelukan Rian pun lepas dan jatuh di hadapan, Rigel langsung membeku melihat wajah pucat Rian. Regal langsung menghampiri Rigel dan memeluknya sambil menepuk nepuk punggung Rigel. Jesica pun menghampiri Keisya yg menangis dan memeluknya

"El nangis aja jangan di pendem" Ucap Regal pelan. Air mata Rigel pun terjatuh lagi tapi tidak mengeluarkan suara,  Jesica menatap sendu Rian yg di bawa para medis ke ambulans dan juga ada Tristan yg di bawa ambulans

Jesica melihat ke atap dan melihat seseorang yg baru saja pergi, Jesica mengepalkan tangannya karna gara gara cewek itu membuat keadaan jadi rumit. Raka, Dafa dan Bara pun menghampiri dengan tatapan sulit di artikan

"Kenapa jadi begini?" Gumam Jesica sambil menatap Regal yg sedang menenangkan Rigel. Regal pun menatap balik ke arah Jesica dengan senyuman tipisnya.

"Lo jangan khawatir" Ucap Regal tanpa suara tapi Jesica mengerti lalu mengangguk dengan senyuman nya

Hayoo siapa yg ngira tembakan nya kena Keisya atau Regal??

#Keeseokan harinya

Murid murid sekolah dari pancasila sedang berada di pemakaman. Rigel menatap sendu batu nisan di hadapan nya ini, mereka semua berdoa untuk mendoakan almarhum Rian. Ibunya Rian memeluk baru nisan sambil terus menangis belum melerakan anak satu satunya ini.

Rigel merasa bersalah karna Rian meninggal gara gara dirinya. Regal menepuk pundak Rigel beberapa kali untuk tidak merasa bersalah, tak lama kemudian orang orang bubar meninggal kan pemakaman hanya tersisa, sahabat Regal dan Rigel, Jesica, Keisya, Mona, Verrel dan ibunya Rian.

Regal menghampiri ibunya Rian yg masih sesenggukan sambil mengelus batu nisan.

"Tante jangan sedih, Rian ngelakuin ini untuk kita semua. Kalau tante sedih, Rian di sana juga ikut sedih. tante hanya berdoa untuk Rian biar Rian disana tenang" Ucap Regal menenangkan ibunya Rian. Ibunya Rian mengangguk lalu tersenyum manis ke Regal

"Makasih ya nak, Rian suka cerita tentang kalian berdua dan juga yg bernama Keisya" Ucap Ibu Rian dengan senyuman nya sambil menatap Regal dan Rigel bergantian. Keisya yg mendengar namanya di sebut langsung menghampiri ibunya Rian

Twins Boy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang