Regal dkk, Rigel dkk, Jesica dan Keisya sedang berada di ruangan seperti tempat game, dengan ruangan yg luas. Ruangan ini hampir mirip dengan Timezone karna semuanya permainan.
Keisya menatap sendu Rigel yg diam dari tadi merasa bersalah karna tidak mengingat sahabatnya. Yup tadi Regal sudah menjelaskan kalau Rigel mengalami amnesia saat kecelakaan. Bara menghampiri Rigel yg lagi duduk di sofa
"Udah lo jangan merasa bersalah, lo juga gak tau kan kalau jadi gini? Lo gak usah minta maaf, ini udah takdir" Ucap Bara menenangkan Rigel yg murung. Rigel mengangguk pelan
"Tapi entah kenapa gue ngerasa kalau sifat lo itu aneh ya" Balas Rigel polos. Bara menatap kesal Rigel lalu menoyor kepala Rigel
"Gak usah ngerusak suasana deh! Gue ini gak aneh ya, gue cuman ketularan virus aneh dari Tristan" Ucap Bara menunjuk Tristan dengan dagunya. Tristan melotot horor ke arah Bara
"Gue diem ya dari tadi! Kenapa jadi gue yg kena?! Kenapa gak yg lain aja" Ucap Tristan kesal sambil melempar bantal sofa ke Bara
"Karna lo itu enak kalau di bully" Balas Bara santai. Tristan berdecak kesal dan memainkan permainan yg ada di ruangan ini.
Rigel menatap Keisya yg sedari tadi diam sambil memilin tangannya dengan kepala di tundukan. Rigel menghampiri Keisya yg lagi duduk di karpet berbulu
"Kata Al, gue itu deket sama lo! Jadi mau kan ulang dari awal sama gue? Gue usahain untuk nginget lo dan yg lain juga" Ujar Rigel dengan senyuman nya. Keisya tertegun dengan Rigel, lalu mengangguk dengan senyuman nya
"Kok gak peluk gue? Lo gak kangen sama gue? Kalau lo gak kangen yaudah gue balik lagi ke—" Ucap Rigel terpotong karna Keisya langsung memeluk Rigel erat. Rigel tersenyum tipis lalu membalas pelukan Keisya
Rigel memang tidak mengingat Keisya, tapi Rigel merasa hatinya nyaman saat deket Keisya. Debaran jantung pun berdetak kencang saat Keisya memeluk nya, dan Rigel akan berusaha untuk mengingat semuanya.
Jesica tersenyum tipis melihat sahabatnya dan Rigel yg berpelukan. Regal menatap Jesica dan menatap arahan mata Jesica, Regal tersenyum tipis lalu merangkul Jesica di sampingnya
"Lo mau gue peluk hm?" Tanya Regal menatap Jesica. Jesica menatap Regal dengan kesal
"Iya, kenapa emang?! Lo tadi pas balik gak langsung meluk gue! Gak romantis jadi orang!" Jawab Jesica ngegas sambil melipat kan kedua tangannya di dada. Regal terkekeh melihat Jesica yg merajuk
"Gue beda dari orang lain, gue emang gak romantis, tapi gue berusaha untuk bahagiain lo aja" Ucap Regal lalu mencium kepala Jesica lembut. Jesica melebarkan matanya terkejut dengan aksi Regal
Regal tersenyum melihat wajah terkejut Jesica dengan pipinya yg memerah, Regal berdiri dari duduknya dan berjalan menuju keluar
"Lo semua mau nginep di sini?" Tanya Regal datar. Aksa dkk kompak menoleh ke arah Regal
"Boleh nginep sini Gal?!" Tanya Aksa dengan tatapan berbinar. Regal mengangguk singkat, mereka semua bersorak ria, Rigel menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya ini
"Kalian emang aneh ya" Ucap Rigel dengan kekehan nya
"Lo juga aneh kali! Pertama lo ketemu sama gue aja, bikin kepala gue mendidih" Balas Aksa ketus. Rigel mengerjap matanya beberapa kali
"Emang kepala lo bisa mendidih? Gue baru tau, kalau kepala bisa mendidih" Balas Rigel polos. Sedangkan Aksa dkk menepuk dahi mereka berbarengan
"Sifat polosnya memang sudah melekat" Batin Aksa dkk
"ANAK ANAK TURUN KE BAWAH! BUNDA UDAH SIAPIN MAKAN MALAM!!" Teriak Mona dari lantai bawah
"Ahayy makan!!" Seru Bara semangat dan langsung turun ke bawah di ikuti Tristan dan Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Ficção Adolescente(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...