Salsa tersenyum miring melihat Regal yg sudah babak belur dengan darah di keningnya dan juga di kedua pipinya karna dirinya yg menggores pipi Regal dengan pisau kecilnya. Hoodienya pun sudah robek robek
"Ukiran gue bagus juga" Ucap Salsa sambil duduk di kursi dan memegang ponselnya. Mata Regal menjadi sayu karna badannya sudah mati rasa dan wajahnya pun terasa perih
"Gue udah kirim vidionya ke Rigel, so pasti Rigel ke sini! Gue mau lebih dulu bunuh Rigel baru bunuh lo, jadi gue biarin lo hidup sebentar" Sambung Salsa sambil memainkan ponselnya. Regal menatap Salsa dengan satu dan nafasnya tidak beraturan
"K-kenapa lo sebenci ini ke gue sama Rigel?" Tanya Regal pelan. Salsa memberhentikan main ponselnya dan tersenyum miring ke Regal
"Lo masih belum nyadar apa yg lo lakuin sama kembaran lo ke gue?! LO UDAH NGANCURIN HIDUP GUE!! SEMUA ORANG NGEJAUHIN GUE GARA GARA LO BONGKAR RAHASIA GUE!!" Ucap Salsa di akhiri bentakan. Salsa menghampiri Regal dengan tatapan tajamnya
"Pokoknya ini semua salah lo berdua!!" Sambung Salsa tajam sedangkan Regal diam, kepalanya sangat pusing dan matanya menjadi buram.
"Sya jagain bentar! Gue mau keluar dulu" Ucap Salsa dingin sedangkan Syasya yg berada di ambang pintu mengangguk pelan. Salsa pun keluar melewati Syasya
"Lo gak papa?" Tanya Syasya datar menghampiri Regal yg sedang menutup matanya langsung membuka matanya dan menatap Syasya
"Ngapain lo nanya, gak penting buat gue" Jawab Regal pelan tapi menusuk. Syasya duduk di hadapan Regal sambil menatap muka Regal yg babak belur dan penuh dengan luka
"Gue mau cerita sesuatu ke lo" Ucap Syasya menatap serius Regal sedangkan Regal menatap datar Syasya. Regal menyenderkan kepalanya ke tembok
"Gue gak mau denger" Balas Regal cuek, Syasya menatap Regal yg sedang memejamkan matanya
"Sebenarnya waktu pesta ulang tahun gue, Syasya yg lo temui itu bukan gue. Tapi kembaran gue, Salsa" Ucap Syasya pelan. Regal membuka matanya perlahan
"Ngapain lo ceritain ke gue?" Tanya Regal pelan
"Gak papa, lo juga harus tau kenapa Kakak gue benci banget sama lo" Jawab Syasya sedangkan Regal terdiam menunggu kelanjutannya
"Ini semua salah gue, seharusnya gue gak nyuruh Salsa ngegantiin gue ke pesta. Kenapa gue gak ke pesta? Karna gue mau di jodohin sama cowok lain, tapi gue gak mau! Gue minta tolong ke Salsa buat gantiin gue dan tanpa sepengetahuan ortu gue" Cerita Salsa sedangkan Regal terdiam.
"Bukan itu aja tujuan gue, gue mau kalua Salsa sama ortu gue deket! Soalnya ortu gue kayak gak anggap keberadaan Salsa, karna Salsa selalu buat onar di sekolah dan juga selalu bantah perkataan nyokap sama bokap gue" Sambung Salsa diam sejenak
"Makanya ortu gue mulai capek ngurusin Salsa, dan juga ngabain keberadaan Salsa. Pas lo nyebarin tentang kembaran gue, gue kaget apalagi ortu gue! Salsa jadi di jauhin sama temen temennya, dan ortu gue makin gak anggap keberadaan Salsa" Lanjut Salsa sambil menghela nafasnya pelan.
Regal terdiam karna dirinya juga menyesal menyebarkan tentang Salsa. Regal saat itu hanya emosi karna kembaran nya jadi mabuk dan Salsa mencari kesempatan.
"Gue minta—" Ucap Regal terpotong
"Lo gak usah minta maaf, lo gak salah. Lo cuman mau lindungi adik lo aja, kakak gue emang salah! Tapi bukan kesalahan Salsa aja, gue juga salah di sini. Karna saat dirinya terpuruk, gue gak ada di sisinya" Potong Syasya sambil menundukan kepalanya
"Jadi yg sekelas sama gue itu, lo atau Salsa?" Tanya Regal. Syasya diam sejenak
"Itu gue, semua teror yg di sekolah juga itu gue yg lakuin! Gue nurutin perkataan Salsa karna...." Jawab Syasya diam sejenak dan matanya mulai berkacs kaca sedangkan Regal diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Teen Fiction(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...