Rigel menyenderkan badannya di tembok sambil mendengar kan lagunya melalui headset miliknya. Para sahabatnya ke kantin karna bel istirahat sudah berbunyi, sedangkan Rigel tidak ke kantin karna males keluar dan gak lapar. Jadi di kelas hanya Rigel seorang
Rigel memejamkan matanya menikmati lagu nya, suasana hening membuat Rigel tenang di sini. Rigel bergumam gumam mengikuti alunan musik dengan kepala ke kanan dan ke kiri dengan pelan.
Saat Rigel membuka matanya dan mengalihkan tatapannya ke meja, kening Rigel berkerut heran karna di atas mejanya ada kartu. Rigel mengalihkan tatapannya keseluruh kelas nya untuk mencari siapa pemilik kartu ini. Tapi di kelas tidk ada siapa siapa hanya dirinya seorang.
Lalu Rigel mengambil kartu itu dan membalikan kartu hitam itu. Rigel menatap heran dengan huruf besar itu sama seperti kartu yg ia temukan. Tapi kartu ini berhuruf A besar.
Rigel mengambil kartu yg sebelum nya ia temukan. Rigel menaruh kedua kartu itu di meja dan menliti kartu itu sambil berfikir apa maksud dari huruf itu.
"Y sama A" Gumam Rigel berfikir
"Kalau Y sama A di sambungin jadi YA, gue nemuin duluan huruf Y lalu A. Jadi YA dong, tapi apa maksudnya YA gak ngerti gue" Gumam Rigel kesal sambil menghela nafasnya kasar
"Permisi" Ucap seseorang dengan gugup membuat Rigel tersentak kaget, lalu menoleh ke samping
"Ya?" Balas Rigel dengan ramah membuat adik kelas siswi itu gugup sambil menundukkan kepalanya
"A-ku pengen ngasih kue bua-tan aku untuk ka-kak" Ucap adik kelas itu gugup sambil menyodorkan tempat makan ke arah Rigel. Rigel tersenyum lalu menerima tempat makan itu dengan senang hati.
"Ini buatan adek?" Tanya Rigel sambil membuka tempat makan itu yg berisi pancake coklat
"Iya itu buatan aku, semoga kakak suka" Jawab adik kelas itu dengan senyum manisnya. Rigel memakan pancake itu sambil merasakan kue itu
"Hmmm enak manis, adek hebat bikinnya" Puji Rigel memakan pancake itu lagi. Adik kelas itu merasa senang atas pujian Rigel
"Makasih kak kalau suka, nanti aku bikin lagi" Ucap adik kelas itu semangat
"Ehh gak usah, kakak jadi ngerepotin kamu, kamu kasih aja ke temen kamu ya, kakak gak enak rasanya" Tolak Rigel secara halus, adik kelas itu hanya mengangguk menuruti Rigel
"Kamu kelas berapa?" Tanya Rigel
"Aku kelas 10 kak baru masuk ke sekolah ini, aku juga ke sini sama temen aku tapi dia gak mau ke sini karna malu" Cerita Adik kelas itu semangat membuat Rigel terkekeh lucu
"Rasanya gue pengen punya adik perempuan" Batin Rigel
"Nama kamu siapa?" Tanya Rigel
"Nama aku Calista kak" Jawab Calista dengan senyuman nya.
"Salam kenal ya, nama kakak Rigel jangan kebalik sama kembaran kakak ya" Balas Rigel dengan tertawa kecilnya. Calista mengangguk, mana mungkin ia kebalik karna Calista tau dari mata mereka berdua
"Yaudah kamu ke kelas ya, tuh temen kamu nungguin loh" Ucap Rigel melirik teman Calista di ambang pintu dengan senyum kakinya
"Aku ke kelas dulu kak" Pamit Calista membungkuk sebentar lalu melangkah pergi dengan riang. Rigel menggelengkan kepala nya
"Ada ada aja" Gumam Rigel sambil memakan pancake itu, Rigel tidak berbohong kalau makanan itu enak, pancake ini memang enak dan manis dan Rigel tidak menolak pemberian seseorang karna Rigel menghargai usaha mereka.
Selang beberapa menit, para murid memasuki kelas Rigel karna bel masuk sebentar lagi bunyi. Sahabat Rigel pun memasuki kelas dengan gaduh karna Bara dan Tristan berdebat serta Jesica dan Aksa. Jesica dan Aksa memang sering gak akur hanya masalah kecil juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Roman pour Adolescents(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...