03.00 dini hari
Regal mengeratkan selimutnya karna terasa dingin, Regal menarik selimut sampai lehernya. Entah kenapa badan Regal tidak enak, dan udara nya pun sangat dingin. Regal melirik jam kamarnya yg menunjukan jam 3 dini hari.
"Uhukk.. Uhukk.." Regal terbatuk batuk dengan tangan menutupi mulutnya. Regal memegang kepalanya yg terasa pusing
"Uhukk.. Uhuk.. Kenapa gue jadi batuk sih" Gumam Regal pelan sambil berbatuk. Regal mengeratkan selimut lagi yg masih terasa dingin
Sudah setengah jam, Regal belum tidur lagi karna kepalanya terasa pusing dan sulit tidur. Badan Regal mengigil dengan kerutan di dahinya, Regal tersentak kaget karna ada yg membuka pintu kamarnya
"Al" Panggil Rigel sambil menguap lalu menghampiri Regal. Regal menoleh ke arah Rigel dengan heran
"Ngapain ke sini?" Tanya Regal pelan dengan selimut sampai lehernya
"Al sakit? Soalnya badan El agak gak enak" Ucap Rigel lalu telapak tangannya ke kening Regal, mata Rigel pun melebar karna badan Regal panas
"Kenapa Al gak bilang kalau sakit?! El panggil bunda dulu!" Ucap Rigel khawatir dan ingin menghampiri kedua orang tuanya tapi Regal langsung mencekal tangan Rigel
"Udah gak usah, bunda sama ayah lagi tidur jangan di ganggu" Ucap Regal pelan
"Tapi—" Ucap Rigel terpotong
"Udah gak usah, paling besok udah sembuh" Ucap Regal dengan mata tertutupnya sedangkan Rigel menghela nafasnya kasar
"El ambil obat dulu ya" Ucap Rigel lalu melangkah pergi. Regal hanya mengangguk saja, tak lama Rigel kembali sambil membawa baskom yg terisi air dan kain, Rigel pun menyimpan baskom itu di meja
"Nih Al minum obatnya" Ucap Rigel menyerahkan obat dan air minum ke Regal. Regal langsung duduk dan menyenderkan badannya, Regal minum obat terlebih dahulu dan tidur kembali
"Kenapa Al tiba tiba sakit? Masuk angin?" Tanya Rigel pelan sambil memeras kain yg di baskom lalu menempelkan di kening Regal yg terbaring di kasur dengan selimut
"Gak tau" Jawab Regal sangat pelan dan matanya pun tertutup sedangkan Rigel menghela nafasnya pelan
"Panggil bunda aja ya? Badan Al panas gini" Ucap Rigel khawatir sambil memegang pipi Regal yg terasa panas
"Enggak usah, El jangan khawatir. Sekarang El tidur gih" Balas Regal dengan mata tertutup. Rigel berdecak pelan lalu berjalan ke arah sofa dan membaringkan badannya. Regal menoleh ke samping menatap Rigel
"Kenapa gak tidur di kamar El?" Tanya Regal pelan, Rigel pun menoleh ke arah Regal
"Masa El mau ninggalin Al di sini sendiri sedangkan Al lagi sakit. El tidur di sini, mau jagain Al" Jawab Rigel dengan senyum tipisnya sedangkan Regal terkekeh dan menatap langit langit kamarnya
"Sekarang El udah dewasa" Balas Regal pelan sedangkan Rigel berdecak pelan
"El udah dewasa ya! Emang El masih anak anak?! El itu udah kelas 11 berarti bukan anak anak lagi! Meskipun El sifatnya kaya anak anak, El bisa aja nyerang seseorang kalau ada yg ngeganggu Al" Cerocos Rigel kesal tapi tidak ada jawaban dari Regal membuat menoleh ke arah Regal, dan ternyata Regal sudah tertidur lelap
"Aih berarti tadi gue ngomong sendiri" Gumam Rigel kesal tapi dengan senyum tipisnya lalu matanya tertutup
"Dan sekarang gue yg bakal lindungin Al" Gumam Rigel lalu tak lama Rigel masuk ke alam mimpinya
07.30 pagi
Uhukk.. Uhukk..
Hachim...
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Boy (Tamat)
Teen Fiction(Belum di Revisi) Cerita ini menceritakan tentang anak kembar identik dan mempunyai sifat yg berkebalikan. Anak kembar itu yaitu, Alano Regal Adhitama dan Alano Rigel Adhitama. Mereka berdua saudara kembar, Regal sebagai kakaknya sedangkan Rigel se...