Twins Boy 28

3.5K 322 3
                                    

Sudah satu tahun Regal dan Rigel sekolah di SMA pancasila dan sekarang mereka sudah naik ke kelas 11 sebagai kakak kelas. Regal dan Rigel berjalan dengan santai menuju kelas baru mareka. Rigel menatap adik kelasnya yg sedang melakukan MOS di lapangan sekolah, sedangkan Regal menatap lurus dengan tatapan datar.

Rigel tersenyum manis menyapa adik kelasnya yg menatap dirinya. Para adik kelas itu langsung heboh melihat senyuman Rigel, para adik kelas itu langsung menatap Rigel dengan tatapan memuja

Rigel tersenyum kikuk karna pada memerhatikan dirinya. Bukan Rigel saja, bahkan Regal yg tidak melakukan apa pun sudah membuat para adik kelas itu heboh. Ini Regal bukan? Dirinya tidak memedulikan tatapan orang.

Regal dan Rigel menghampiri papan pengumuman untuk melihat mereka di kelas mana. Rigel mencari cari namanya dengan teliti sama hal nya dengan Regal

Mata Rigel berbinar karna sudah menemukan nama dirinya, tapi tatapan Rigel langsung heran karna nama di bawahnya ada nama Regal dan juga para sahabatnya. Regal menatap tak percaya mading itu, karna para sahabatnya sekelas dengan dirinya semua, bahkan Keisya dan Jesica juga sama

"Yups kita semua sekelas bro!" Ucap Aksa tiba tiba datang sambil merangkul pundak Regal dan Rigel. Rigel dan Regal kompak menoleh ke arah Aksa

"Kita emang di takdirkan bersama" Sambung Bara di belakang dengan muka dramastis nya. Tristan menjitak kepala Bara kesal

"Muka lo itu pengen gue cakar tau gak" Balas Tristan ketus. Bara membalas jitakan Tristan dengan kesal

"Heh! Ini juga muka muka gue ya, jangan ngatur deh! Gantengan muka gue dari pada lo muka kaya jemuran gitu" Ucap Bara santai. Tristan menatap sinis Bara

"Muka lo yg kaya kantong kresek!!" Balas Tristan kesal. Dan mereka berdua berdebat lagi, tidak ada kata damai untuk mereka berdua. Yg lain memutar bola matanya malas

"Emang ya mereka berdua itu gak ada kata damai sama sekali" Gumam Raka heran di balas anggukan dafa setuju

"Kalau mereka damai, mungkin dunia udah kiamat. Karna gak ada kata damai dalam kamus mereka" Gumam Dafa menatap Bara dan Tristan berdebat

Jesica menghela nafasnya kasar lalu menjewer telinga Bara dan Tristan satu satu. Membuat mereka mengerang kesakitan

"Lo berdua ya ribut mulu!! Gak capek apa debat mulu?! Gue aja males denger debatan lo berdua!" Omel Jesica kaya emak emak. Bara dan Tristan menjerit kesakitan karna jeweran Jesica yg tak tanggung tanggung

"WOYY LEPASIN BANGKE!! KUPING GUE MAU COPOT!!" Teriak Tristan karna di jewer Jesica

"LEPASIN WOYY!! LO GAK TAU APA TENAGA LO ITU KAYA BADAK?!!" Sambung Bara. Jesica melotot tak terima bukannya melepaskan jeweran nya, Jesica malah memperkuat jeweran nya membuat Bara dan Tristan berteriak

"Makanya mulut tuh jangan asal jeplak!" Ucap Jesica santai

"Lo berdua jangan ribut lagi!! Kalau lo berdua ribut lagi, bukan tangan gue lagi yg jewer kuping lo berdua, gue pake tang sekalian buat jewer lo pada" Ancam Jesica sadis. Tristan dan Bara langsung mengangguk cepat gak mau cari mati

"Good" Ucap Jesica lalu melepaskan jeweran nya. Tristan dan Bara mengusap kuping mereka yg memerah

"Sadis" Batin mereka semua. Keisya terkekeh karna sudah biasa dengan kelakuan Jesica

"Kuy lah ke kelas" Ajak Aksa ke sahabatnya. Mereka semua mengangguk kompak. Mereka semua berjalan menuju ke kelas baru mereka di lantai dua

Tanpa mereka sadari ada yg memerhatikan mereka dari balik tembok. Siswi itu cuman memerhatikan Regal saja, siswi itu adik kelas yg baru masuk di sekolah pancasila dengan teman temannya

Twins Boy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang