CH 19 PEMBALASAN 1

4.5K 286 3
                                    

Aku kebingungan ketika ID Card yang biasa kugunakan untuk absensi tak bisa kugunakan.aku menggeram ini pasti perbuatan si batu sialan itu.aku jadi gak dapat pintu.

Kutarik ID Card yang menggantung dileher security yang berjaga di depan.kugunakan untuk membuka pintu.dengan dada berapi-api ku datangi ruangan batu itu.Qalila menatapku keheranan saat ku dorong pintu ruangan Demas serampangan.

"ini pembalasanmu hah" bentakku

"sudah aku katakan.berdiri ditempat yang tak bisa kulihat!"ucapnya  yang duduk membelakangiku

".mulai hari ini.kau tidak akan bekerja disini.sana ikut jualan laptop di Cawang"

"kau sakit ya ?yang benar saja itu bukan bidangku" seruku geram

"membantah lagi.percayalah kau hanya akan membersihkan gudang" ucapnya seraya berbalik

"kenapa tak memecatku saja sekalian ?"bantahku

"tak semudah itu bawel.bila aku memecatmu aku tak akan bisa melihatmu sengsara dan pada akhirnya kau akan memohon kepadaku" cibirnya seraya mendekatiku

"jangan bermimpi aku akan memohon  sama batu sepertimu" hardikku sembari sedekap

"kau terlalu angkuh bawel.aku akan lihat sampai kapan kamu akan bertahan"dengusnya seraya mencengkeram daguku

kutepis tangannya dengan kasar  "biar mati kelaparan aku tak akan memohon padamu" tantangku

"aku resign"ucapku seraya balik badan

"Freeya Aqila Hasbie Rasyid ! kau terikat kontrak 5 tahun denganku.mau ku bacakan poin ke 3 kontrak kerjamu hem?"ujarnya sambil memegang selembar kertas dari meja

"karyawan yang masih terikat kontrak dengan perusahaan.bila resign maka akan di kenai denda atau kurungan 3 bulan"bacanya

sekonyong-konyong kurampas kertas yang dibawanya.aku yakin tak ada poin itu saat aku teken kontrak dulu.

dengan melotot ku cari kebenaran dari perkataannya "kau mengerjaiku ya ? dulu tidak ada poin ini "seruku berang

"lihat baik-baik!itu tanda tanganmu bukan?"ucap Demas dengan seringai liciknya

"hhhhhiiii...ini tidak benar"

"tinggaL pilih.penjara atau denda ? aku rasa apartment kekasihmu itu akan terjual" Demas duduk santai di atas meja

"kau....kau benar-benar licik"

"percayalah,pembalasan ini kau akan terus mengingatnya" ucap Demas dengan senyum kemenangannya

"okay,kau menang kali ini.tapi sumpah demi apa ? aku muak denganmu" cemoohku sambil lalu

Kinar terus memandangi aku yang tengah membereskan barang-barangku dengan kasar dan ku masukkan ke dalam kardus.

"Ay,ini sebenarnya ada apa ? kau dan Presdir bertengkar lagi ?" selidik Kinar

"Si batu sialan itu mindahin aku ke bagian lapangan di Cawang" jawabku seraya kukerucutkzn bibirku sebal

"what?"Kinar seolah tak percaya

Kinar memegangi kardus yang hendak kuangkat.matanya memancarkan rasa ketidak percayaan "why?"

"aku akan protes,aku mau belain kamu"ucapnya

"gak usah konyol.ngelawan dia sama artinya kamu kehilangan pekerjaan.kamu mau ?"

Kinar menggeleng dengan cepat "tapi ini tidak adil.sebenarnya ini ada apa ?"

"Tuh batu udah gila.dia gak ngijinin aku resign.dia ngancam akan menjarain aku kalo aku resign"

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang