Pieter dan Helena sudah kembali ke rumah sakit sambil membawa mskanan untukku.
dia juga menceritakan perkembangan terbaru perihal Joe dan teman temannya tadi."Salman lagi"geram Demas
"Tahan emosimu,nanti jahitanmu terbuka" cegahku
"Demaas,jangan sentuh dia kumohon !" bujukku
"Tidak Freeya,dia hampir mencelakaimu"ujar Demas
"Aku kasian tante Qania,dia sangat mencintai suaminya itu,"jelasku
"Kenapa cinta membuat orang jadi bodoh" gerutu Demas
Pieter tersenyum "bukankah kamu juga seperti itu ?"tuding Pieter
Demas memicing menatap Pieter yang malah terkekeh.dengan kesal Demas melempari Pieter dengan bantal.
"Aku bodoh darimananya coba ?"semprot Demas
"Bagaimana tidak ? kau tinggalkan tender ratusan milyar bahkan rela tertusuk demi Freeya"tegas Pieter
"Apa kau tidak akan melakukan hal yang sama jika itu menimpa Helena"tukas Demas
Balasan Demas ini langsung membuat Pieter bungkam.dasar pria hobi debat pula rupanya.
Aku hanya diam duduk mengawasi saja.***
"Freeyaaaa.....!"panggil Demas
"Ada apa ? mana yang sakit ?" tanyaku gugup
Aku yang semula duduk di sofa segera menghampirinya diatas ranjang.tangannya menunjuk ke perutnya yang di jahit.
"Aku panggil dokter ya" kataku lembut
"Jangan,duduklah di dekatku ! pijit " rengeknya
Aku menatapnya penuh tanda tanya,ini batu mendadak kayak bocah pengen nyusu emaknya.ngrengek manis manja.
Aku tak menjawab apa apa mulai ku pijit tangannya.Demas mdnarikku yang semula berdiri hinggs terduduk di sebelahnya."I love you "bisiknya
Aku diam terus memijat tangannya,Demas yang semula rebahan bersandar bantal kini duduk begitu dekat denganku.
"Saat aku tertidur tdi,ada orang yang berbisik di telingaku"cerita Demas
"Berbisik apa ?"
"I Love You"lirihnya
Aku tersentak apa Demas tadi mendengarnya ? ah entahlah aku pura pura tidak tau aja.
"Ah masa ? orang yang dibawah pengaruh obat bius bisa mendengar suara ?"tanyaku
"Aku mendengarnya Freeya dan aku yakin itu suaramu"katanya
"Ah kamu bercanda,salah dengar kali"kilahku
"Aku dengar jelas sekali itu suaramu,Freeya"
Kulepas pijitanku,aku mulai gelisah bagaimana aku bisa meyakinkan Demas kalau dia salah.Ah,aku bukan orang yang terbiasa berbohong.raut wajahku ini sudah tentu akan menggambarkan segalanya.
"Itu pasti suara Helena"ucapku sesaat berikutnya
"Helena ?"
"Hem,oh ya mamamu juga menungguimu saat kau belum sadar.mungkin dia juga bisa kan ?"
Aku terus saja berputar untuk beralasan.aku terdiam demi melihat wajah Demas yang mendadak murung.
"Mama"
"Aku sudah mengabari beliau,besok pagi beliau pasti kemari"hiburku
"Aku mau check out besok pagi"ujarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
RomanceDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...