CH 63 MALAIKAT TANPA NAMA

2.6K 172 4
                                    

Aku menunduk saat tanpa sengaja mataku dan mata Demas bersitatap.aku segera memasuki lift diikuti oleh Qalila,Demas tak berani ikut masuk.dia mungkin akan memakai lift untuk karyawan.

"Bebz,mau sampai kapan kalian dieman kek gini ?"tanya Qalila

"Entahlah"

"Nggak adil kalo elo nggak maafin dia hanya karna masalah ini ?"

"Hanya katamu ? berbohong kamu bilang hanya ? kalo aku nggak nanya apa dia mau jujur"semburku

"Elo aneh,masa Presdir bilang jujur kalo dia yang membuat Kail terlihat menghianati lo" sergah Qalila

"Pembohong biar sekecil apapun tetaplah bohong dan akan jadi kebiasaan hal yang katamu hanya saja dia berbohong apalagi hal besar"tukasku tak kalah

"Elo jangan egois bebz,elo ingat kasus Queen Bie ? jangankan menghakimi Presdir bahkan tak menanyakan alasan lo atau sekedar minta penjelasan lo,sepenuhnya dia percaya sama elo bebz"bujuk Qalila

"Elo liat wajah Presdir tadi,pucat,lusuh tak seperti biasanya,karna kata Haris Presdir tidak mau makan,tidak tidur,tidak mau ngspa ngapain"

"Kata Haris sepanjang dia bekerja untuk Presdir,baru kali ini Presdir seperti ini" imbuh Qalila

Aku terdiam tak merespon ocehan Qalila,lift terbuka aku segera keluar menuju ruangan Gara.

"Kita jadi meeting ?"tanyaku

"Lah,kamu tidak di konfirmasi Presdir kalau beliau membatalkan semua janji untuk beberapa hari ini?"Gara balik bertanya

Aku terbrlalak "di sudah tidak waras"seruku

Aku berlari menuju lift untuk kembali ke ruangan Demas,serta merta kudoromg pintu ruangan Demas yang tidak tertutup rapat.
Demas menatapku nanar,matanya sembab Demas menangis lagi ?

"Kamu sudah tidak waras ya ? kenapa kamu batalkan semua janji yang bernilai ratusan milyar hah ? kamu mau menghancurkan perusahaanmu sendiri ?"semprotku geram

"Aku memang sudah tidak waras,aku memang sudah hancur.kehilangan milyaran tak sebandong dengan aku kehilangan kamu"jawabnya

"Kita pergi meeting sekarang"

Ku tarik tangan Demas dengan kasar namu. Demas menarikku dalam pelukannya.Demas terguguk dalam pelukanku.hatiku bergetar begitu sakit bagai di sayat sembilu.

"Jangan tinggalkan aku Sayang"

"Maafkan aku"

"Jangan begini,jangan hancurkan dirimu sendiri"bisikku

"Aku mencintaimu Sayang,aku bersalah aku menyesal"tangisnya

"Hapus air matamu kita cari makan"ujarku

"Aku tidak mau makan"

Kubawa Demas ke sofa,ku telpon Haris kuminta untuk membeli makanan.aku ambil tisu di kamar istirahatnya dan kembali untuk ku seka air matanya.

Ponselku berdenting kulihat ternyata dari mama Celine.

Mama Celine :
Sayang
mama tunggu di rumah mama
nanti mama sharloc

Aku :
Iya mama

"Haris akan membawakan mu makanan,aku pergi dulu" pamitku sambil ku tepuk bahunya

"***

Aku celingukan kanan kiri sambil mengawasi ponselku,memang benar ini alamatnya.yang ada di hadapanku sekarang bukanlah rumah tapi lebih mirip istana.aku terlihat sangat kecil berada di halaman rumah ini.

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang