CH 99 TAK TERPISAHKAN

2.8K 162 3
                                    

Aku terduduk lemas mendengar rintihan Queenara,hatiku rasanya hancur berkeping-keping.tapi bukan itu yang harus aku ratapi saat ini.Aku harus selamatkan suamiku dari Queenara yang sudah tidak waras.

Aku segera bangkit dari keterpurukanku.aku menelepon Hsaris tapi tak di angkatAku keluar menemui Qalila tapi dia tak ada. ku cari jadwal meeting Demas hari ini.

"Villa anggrek" batinku

Aku segera menghubungi pihak yang berwajib sebelum aku menyusul suamiku.aku tak mau bertindak ceroboh dan gegabah.aku sudah memikirkan hal terburuk yang mungkin saja terjadi disana.ku kemudikan mobilku dengan kecepatan tinggi.pikiranku kacau hatiku kalut,suamiku saat ini tengah di nikmati oleh wanita lain.

"Hhhhaaaccchhh....."teriakku

Kupukul kemudi mobil dengan kasar,Sialan ! wanita ular ini bahkan tak membiarkanku hidup tenang.Aku terus mengawasi GPSku yang srlama ini memang sengaja di hubungkan langsung dengan ponsel Demas.

Tak lama Aku telah sampai di area sekitar villa.tempat ini sangat lengang.aku lihat mobil Demas di parkiran.Aku berlari menghampirinya terlihat Haris terikat di dalam sana.

"Haris ..."panggilku

Sepertinya Haris melihatku dia berusaha melepaskan diri.aku tak mungkin bisa membukanya meski aku pecahkan kaca mobilnya.mobil ini sangat safety tak bisa di rusak.

"Haris,bersabarlah ! aku akan selamatkan suamiku dulu"  gumamku

Aku berlari memasuki villa terdengar suara seperti orang berkelahi.semakin ku percepat langkahku.benar saja Demas sedang bertarung dengan puluhan orang yang mengepungnya sementara Queenara mengawasinya.

"Lepaskan suamiku !" teriakku lantang

Semuanya menoleh termasuk Queenara "wow ! ada istri yang hendak menyelamatkan suaminya" cemooh Queenara sembari bertepuk tangan

"Jangan coba menyentuh suamiku atau aku akan habisi kalian semua" ancamku

"Anak-anak kalian tau apa yang harus kalian lakukan ?" seru Queenara

"Jangan lukai istriku brengsek !" teriak Demas

Aku sambar balok kayu yang sengaja aku bawa dari luar.ku gunakan kayu itu untuk menghantam anak buah Queenara.tak lupa di bantu Demas meski sudah sangat kepayahan.

Terdengar suara sirine mobil patroli meraung-raung.kami masih terus baku hantam.Demas terus melindungiku dari serangan mereka.

DDDOOORRRR

Suara tembakan di lepaskan terlihat puluhan polisi mengepung vila. "jangan bergerak !"

Senjata polisi mengarah ke orang orang yang mengepung kami. tanpa perlawanan mereka angkat tangan dan menyerahkan diri.namun tubuhku tiba- tiba terseret,aku terkesiap sebuah pisau mengacung di leherku.Queenara mengunci tubuhku hingga pisau itu semakin menekan leherku.

"Queenara lepaskan istriku "teriak Demas

"Tidak ! jika aku tidak bisa mendapatkanmu diapun tidak akan" pekik Queenara histeris

"Saudari Queenara lepaskan Nyonya Freeya ! lemparkan senjata anda ! atau kami akan bertindak!" gertak sang polisi

"Kalian mendekat maka aku akan membunuhnya !" ancam Queenara

"Queenara kau jangan gila" desisku sembari memegangi tangan Queenara yang memegang pisau

"Diam atau pisau ini akan melukaimu" bentak Queenara

"Jangan lukai dia Queenara" pekik Demas

"Saya himbau sekali lagi saudari Queenara ! jatuhkan senjata anda !" gertak sang polisi sekali lagi

Queenara menyeretku merangsek mundur.aku menatap Demas yang seolah memberiku isyarat dengan gerakan jarinya yang menjuntai.Aku ingat tendangan dol'e chagi dalam taekwondo. dalam hitungan ketiga kuayunkan kakiku tepat mengenai tangan Queenara yang memegang pisau hingga pisau itu terpental.dengan sigap ku tarik tangan Queenara dan ku banting ke depan melampaui bahuku.

Queenara mengaduh kesakitan belum reda rasa sakuitnya sudah ku tambah dengan ku jambak rambutnya "Sudah aku katakan,jangan sentuh suamiku" geramku

"Nyonya Freeya biarkan kami membawa nona Queenara" ucap sang polisi

"Silahkan Pak"

Aku menatap suamiku yang keadaannya sangat kacau.aku bahkan tak bisa meneteskan airmata.antara senang dan sedih hatiku campur aduk.aku meragu hendak mendekati Demas.aku terus terbayang apa saja yang telah Queenara lakukan padanya.

Haris datang dan melepas jasnya untuk Demas pakai.sepertinya dia binvung melihat Aku dan Demas yang masih berjauhan.

"Jangan mendekatiku !" cegahnya saat aku hendak mendekat

"Aku tau saat ini kau merasa jijik padaku" ucapnya

"Presdir bicara apa ?" potong Haris

"Kita pergi Ris !" ajak Demas tanpa mempedulikanku

"Berhenti !" bentakku

"Aku bilang berhenti !" pekikku saat Demas tak menghiraukanku

"Demas Fabian adalah sah milik Freeya Aqila Hasbie Rasyid dan hari ini aku kukuhkan kembali dengan ku tumbangkan satu penghalangku"

"Karna apa ? Demas Cabian hanya milikku dan akan aku pertahankan meski bertaruh nyawa"

Aku melangkah menghampiri tempat Demas berdiri,sedikit berjinjit kutarik rambutnya kemudian ku cium bibirnya di depan Haris.matanya melotot saat ku kulum bibirnya tanpa memberi dia kesempatan dia untuk mengambil napas.

Ku lepas pagutanku dan tersenyum menatapnya "Sudah aku cover bekas bibir wsnits ular itu dengan bibirku,impas" kataku

"Aku tak pernah jijik dengan suamiku yang tak pernah sekalipun meragu atasku" imbuhku lembut

Serta nerta Demas memeluk tubuhku dengan sangat erat "Aku sangat mencintaimu Sayang"

"Kita tak terpisahkan selamanya" tangisnya

"Aku juga sangat mencintaimu Sayang"

"Semoga setelah ini tak akan ada lagi penghalang dalam kehidupan kita"kataku

"Amiiiinnn..." Haris yang mengamini

Kepolisian langsung menindak Queenara dan komplotannya.Haris segera nembereskan TKP membersihkan jejak yang mungkin bisa jadi berita miring untuk Demas.sementara aku sibuk mengobati luka Demas.aku dan Demas ini memang berjodoh ya ? kami sama sama sangat dekat dengan yang namanya luka dan juga masalah.

=======

HAI HAI HAI

HAPPY READING SEMOGA SUKA

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang