Ku rapikan beberapa furniture yang ku rasa mengganggu pandangan.ku bukai tirai jendela ruang keluarga yang tepat menghadap ke arah taman.kunyalakan lampu yang bertengger di meja kecil dekat sofa.
kurogoh celana olahragaku.ah sial !!! sepertinya ponselku tertinggal di kamar.aku segera berlari naik dengan lift.sesampainya di kamar kebetulan sekali ponselku bernyanyi."Freeya"kataku sambil tersenyum
"Freeya Sayang ada apa ?" godaku
"Apa yang kamu lakukan di seberang sana ?" serunya memekakan telingaku
Aku sedikit celingukan,aku keluar kamar menuju balkon.tampak di seberang kamarku tempat aku berdiri saat ini,Freeya juga sedang berdiri sambil berkacak pinggang dengan wajah bersungut sungut.
"Kau sengaja ya ? kapan kau berhenti menggangguku hah?"semprotnya
Aku suka ekspresi marah Freeya,karna saat marah wajah putih mulus itu akan langsung memerah dan mata khas turkinya itu akan membulat seolah hendak loncat keluar. terlebih ujung hidungnya akan berkedut dan itu sangat menggemaskan.
"Apanya yang mengganggu ? aku dirumahku dan kamu di rumahmu" selorohku
"Diam kau ! tutup mulutmu ! jangan katakan ini juga rumahmu dan kau sengaja menjebakku" tudingnya geram
"Tak bisakah kau berpikir positif tentangku sekali saja"ujarku yang masih terus menatapnya
"Positif apa hah ? kau selalu menggunakan kekuasaanmu untuk mengancam dan menindasku" solotnya
"Freeya,aku serba salah sama kamu" keluhku
"Aku hanya bermaksud memudahkanmu" tuturku
"Memudahkanmu untuk mengerjaiku" geramnya
Freeya terlihat masuk kamar dan mencoba menutup tirai dengan paksa.aku terkekeh melihat tingkah konyolnya.
"Freeya Sayang itu tirai elektrik jangan main tarik saja"tawaku
"Bodo amat!"semburnya
Nut nut nut
Freeya memutus sambungan teleponnya.aku masih berdiri memandangi Freeya yang mondar mandir kesana kemari.Freeya aku suka semua yang kamu lakukan.aku suka semua yang kamu ucapkan.marah,cemberut asal jangan nangis.
Aku terbelalak saat aku melihat Freeya menyeret sebuah koper besar.dia mau kemana malam malam begini ? secepat kilat aku berlari menghampirinya.
"Freeya kau mau kemana ?" tanyaku dengan napas ngos ngosan
"Pindah"ketusnya
"Pindah ? kau ingat perjanjian sewanya ? kurang dari setahun kau tidak betah.uang tidak kembali" ucapku mencoba menyegarkan ingatannya
"Kauuuuuu.....hhhheeerrrkkkhhh"geramnya
"Coba pikir,untuk menyewa rumah ini kau harus menguras tabunganmu" sindirku
"Dasar psikopat"makinya
Freeya kembali melangkah ke dalam rumahnya dengan kesal.sementara aku kembali dengan senyum kemenangan.Freeya kau tidak akan pernah bisa jauh dariku.
***
"Presdir,ini visa untuk Freeya sudah siap"
Haris menyodorkan amplop coklat kearahku dan kembali berdiri di dekat meja.dia sesekali terlihat mencuri pandang kearah ruangan Freeya.
"Presdir tidak berniat merenovasi sekat ini ?"tanya Haris hati hati
Kuraih amplop itu dan ku buka.sudah satu bulan ini aku minta Haris untuk mengurusnya sekarang aku ganti menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
RomansaDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...