CH 85 ISTRIKU SEMANGATKU

4.1K 189 8
                                    

Freeya melepas pelukannya dan menatapku lagi,kuusap wajahnya yang berair dengan ibu jariku.ku kecup bibirnya lembut ku mainkan lidahku beberapa waktu di dalam rongga mulutnya dia mulai menyesapinya.hatiku terusik,bagaimana bisa Mama dan Papaku berpisah ? hidup saling berjauhan dalam jangka waktu yang lama ? padahal mereka masih terikat pernikahan ? apakah seiring berjalannya waktu rasa cinta itu akan luntur dan bersama itu hanya sebuah kompromi ? hanya demi mempertahankan ego masing masing ? atau sekedar agar tak membuat anak terluka karna perpisahan ? toh nyatanya tetap seperti itu,Mama dan Papaku hanya bersama dalam acara keluarga ataupun dalam hal yang membutuhkan mereka harus tampil bersama.keluarga macam apa itu ?

Tidak ! aku tidak mau seperti orang tuaku, aku pastikan hanya sekali ini saja aku terpisah dari Freeya,apapun yang terjadi aku akan membawa serta istriku kemanapun aku pergi. keluargaku adalah prioritas utamaku. dan istriku adalah semangatku.

Freeya menarik rambutku untuk melepas pagutanku,dia terlihat kehabisan napas,tapi dia masih tersenyum dan kembali mengecup bibirku kilat.ku tarik Freeya keluar ruangannya,di meja Qalila berdiri juga Haris yang nampak senyam senyum,Freeya menoleh ke arahku dan buru buru menyeka bibirku dengan jarinya,aku cuek.

"Ris umumkan karyawan pulang cepat hari ini !" titahmu

"Ah,iya Presdir,siap !"ucap Haris gelagapan

'Cieeee....yang mau malam pertama lagi !" seru Qalila cengengesan

Dasar mulut Qalila itu memang remnya blong sudah los dol.ku lajukan mobilku dengan hati berbunga bunga terlebih Freeya selalu bergelayut di bahuku.

"Sayang nanti mampir ke hypermart ya,"kata Freeya

"Iya Sayang"

Ku belokkan mobilku ke sebuah hypermart aku mengekor Freeya yang sudah berjalan terlebih dahulu memasuki hypermart.Freeya memilih belanjaannya aku yang mendorong trolli.
Mataku terbelalak saat Freeya mengambil sebuah benda.dan itu kuyakini adalah pembalut wanita.Ah,tidak itu pasti itu untuk stok persediaan.

"Sayang,jangan beli pasta atau mie instan" pesanku

"Nggak Sayang"

"Ayo Sayang ke kasir ,!"ajak Freeya

Di depan kasir si Mbak kasir tampak senyam senyum mengawasiku.aku malah jadi tak enak hati terlebih Freeya sepertinya menangkapp gelagat aneh si Mbak kasir wajahnya cemberut.ku sodorkan black card kepada Mbak kasir yang membuatnya semakin terbelalak menatapku.

"Belanja banyak banget ?" tegur mbak kasir mesam mesem

"Hem,sekalian nyetok"ketus Freeya

Aku tersenyum geli

"Itu Masnya ya ? boleh minta nomer wa nya dong"bisiknya yang masih bisa ku dengar

Freeya kontan melotot "Dia suamiku,bukan Masku"solot Freeya yang langsung membuat kasir itu melongo

"Ayo Sayang kita pulang !" ajak Freeya sembari menggaet lenganku

Keluar hypermart aku tak berhenti tertawa melihat wajah Freeya yang merah padam dengan bibir mecucu.dia terlihat sangat dongkol.

"Tertawa terus.....terus jangan berhenti !"gerutu Freeya mengkal

"Tadi Sayang lucu sekali "tawaku

"Nggak lucu ! rasanya pingin ku tampol tuh kasir genit"kedumelnya seraya menghempaskan tubuhnya di kursi

"Terbukti bukan kalau suamimu ini tampan ?" selorohku

Dengan sebal Freeya memukul lenganku " Dasar tuan narsis" cemoohnya

"Tapi suka kan ?"

Mobil melaju dengan kecepatan sedang aku fokus nyetir sementara Freeya kembali berkutat dengan ponselnya.mobil berhenti di lampu merah.

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang