CH 14 Golongan Darah Yang Sama 1

4.9K 281 2
                                    

Beberapa hari ini kesibukan benar-benar memburuku Aku sampai tak bisa walau cuma sekedar mencuri pandang ke arah Freeya.

Pagi ini tak sengaja kami keluar apartment bersamaan.seperti biasanya dia langsung buang muka dan melenggang pergi dengan bungkusan plastik besar di tangannya.Aku yakin itu pasti sampah.

Entah berapa minggu tak di buang sampai sebanyak itu.Aku hanya terus memperhatikannya yang berhenti tepat di depan mesin sampah.dia tampak celingukan karna mesin pencacah sampah itu tak mau menelan sampah yang dia jejalkan.

"Dasar gadis bodoh" gumamku dalam  hati

Freeya masih bersikeras tapi sepertinya sang mesin tak bersahabat.ku rampas tumpukan kertas yang dibawa Freeya ku sodorkan kertas itu sambil sedikit kupukul tutup mesinnya.

SSSSSSRRRREEETTTTTTTT

Mesin menyala dan menelan kertas itu.Freeya melengeh dengan polosnya.

"Dasar bodoh!"cemoohku

"Siapa yang tau kalo minta dipukul dulu"sahutnya cengengesan

"Dasar gadis jorok.berapa minggu tidak buang sampah hah ?"

"Sembarangan.ini semua karna aku harus nyelesaiin tugas darimu"

"Salah sampai sebanyak ini?mikir apa kamu?" cibirku

"Yang pasti bukan mikirin kamu"semprotnya sambil lalu

Senyumku terbawa sampai ke dalam mobil.ada saja tingkah Freya yang membuatku geleng kepala rasanya begitu sepi beberapa hari ini tanpa melihatnya.saat-saat bersamanya mengiklan di kepalaku.ciuman hangatnya,oh kapan aku bisa merasakan bibir basah itu lagi ?

"Anda baik-baik saja Presdir"

"Heh apa?"sahutku gelagapan

"Presdir tidak mendengarkan dari tadi saya bicara?"ucap Haris yang tampak melirikku dari cermin

"Dengar"

Kubenahi posisi dudukku sambil kubuka Path "lanjutkan!"

"Hari ini peletakan batu pertama proyek anda yang di Bogor.anda harus datang"

"Apa masih sempat?"

"Masih Presdir,setelah dari L Groups kita bisa langsung meluncur kesana"ucap Haris

"Proyek Bogor bukankah Freeya yang menangani?kita ajak dia"

"Tapi nanti sudah ada Pak Awan Direktur Pengembangan Proyek disana"

"Aku Presiden Direkturnya bukan?"tukasku

Haris terdiam,ku lanjutkan memeriksa Path ku yang sempat terputus.

Aku terus melangkah lurus ketika setiap karyawan memberi salam.hanya ada satu wajah yang ingin kutemui.
Aku menuju Divisi Pengembangan Proyek.tapi Freeya tak ada disana.segera kuputar kakiku tuk melangkah lagi ketika....

BBBBRRRAAAKKKKK

Seseorang menabrak tubuh kekarku.kulihat tubuh kecil itu oleng dan semua kertas yang dibawanya berterbangan.
haduuuuhhh sudah kayak sinetron Indonesia saja ini lama-lama.yah pemilik tubuh kecil itu sudah pasti Freeya Aqila Hasbie Rasyid yang suka melakukan kecerobohan.badan sebesar ini masih saja ditabrak.

"Maaf Presdir"serunya

"Jam 11 nanti ikut aku ke Bogor"ucapku datar

"Untuk apa?"

"Tak bisakah kau tak bertanya tiap kali ku perintah?"sentakku

"Tidak bisa,bagaimana kalau Presdir ngerjai aku lagi?"protesnya

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang