CH 64 LUPAKAN FREEYA

2.7K 183 6
                                    

"DEEEMMMAAASSS....!!!!!"aku berteriak sekuat tenaga

Orang orang yang berada di dekat tempat itu berhamburan menghampiri 2 mobil yang bertubrukan.2 mobil itu ringsek sudah tak berbentuk.satu dari mobil ringsek itu ku kenali adalah mobil Demas.

Tulang penyangga tubuhku serasa melumur aku hampir tak mampu berdiri.bibirku kelu air mataku deras mengalir membasahi pipiku.

Kail dan beberapa orang lain berusaha mengeluarkan korban dari dalam mobil ringsek itu dengan susah payah.korban itu sudah bersimbah darah.Aku kembali histeris saat ku kenali long coat yang dipakai korban itu adalah milik Demas.

Aku berlari menggabruk tubuh bersimbah darah yang tergolek tak berdaya itu.aku terguguk memeluk tubuh membeku itu.

"Demas bangun !"teriakku

"Freeya tenang"bisik Kail

"Selamatkan Demas Kail"tangisku

"Biarkan mereka membawa Demas ke rumah sakit"

Kail berusaha melepas pelukanku pad tubuh Demas.terdengar suara sirine meraung raung. paramedis segera mengangkat tubuh Demas ke atas brankar dan di masukkan ke dalam ambulance.Kail menggiringku memasuki mobil ambulance.

Tiba di rumah sakit Dokter langsung menangani Demas yang sudah di bawa ke ruang ICU.Aku segera menghubungi mama Celine dan keluargaku.ku tahan air mataku aku tak mau menangis.nanti siapa yang akan mengurus Demas ?

"Gimana,Ay ?"tanya Haris

"Demas lagi di tangani di ICU"jawabku serak

"Kuatkan hatimu,Ay"hibur Haris memberi semangat

Aku mengangguk

"Aku sudah minta orangku untuk mengurus TKP"

Aku duduk dengan lemas menunggu ruang ICU dibuka.otakku buntu hampir tak dapat berpikir jernih.Tuhan !!! musibah demi musibah datang silih berganti.bukannya aku harus bahagia sekarang ? kenapa semua jadi kacau balau.

"Everything will be fine soon"hibur Kail

"Aku tak bisa menemanimu,aku harus ke bandara sekarang"pamit Kail

Aku hanya mengangguk lemah

Kuraup wajahku kasar,apa yang akan terjadi sekarang ? hatiku berkecamuk memikirkan hal terburuk yang mungkin terjadi.

"Sebenarnya apa yang terjadi ?" tanya mama Celine

"Kejadiannya terlalu cepat,ma,Freeya tidak bisa cerita"kataku

"Semoga Demas tak apa apa"

Pintu ICU terbuka seorang dokter keluar dengan pakaian operasinya.aku dan mama Celine segera menghampiri sang dokter.

"Presdir Demas tidak apa apa hanya sedikit luka di bagian otak kecilnya"terang sang Dokter

"syukurlah"

"Tinggal nanti menunggu Presdir Demas siuman"

"Boleh kami besuk ?"

"Satu orang saja yang boleh masuk"

"Mama atau Freeya yang masuk ?"

"Mama dulu yang masuk.nanti giliran Sayang"

Aku mengangguk lemah

_____

Aku terkejut saat beberapa orang dokter memasuki ruang rawat Demas.aku bergegas mengekor ternyata Demas sudah siuman dan tengah di periksa oleh dokter.

"syukurlah dia baik baik saja"gumamku

"Sayang,bagaimana keadaanmu ?"tanya mama Celine lembut

"Aku nggak papa,ma"

"Ma,tolong minta wanita itu keluar !"pinta Demas

Aku terhenyak,wanita itu ? wanita siapa maksudnya ? aku mencoba mendekat namun terhenti oleh tangan Demas yang mengisyaratkan aku untuk berhenti.para dokter segera keluar.

"Tolong keluar !"ulang Demas

"Sayang kenapa ?"tanyaku bingung

"Freeya Aqila Hasbie Rasyid,aku membatalkan pertunanvan kita.mulai sekarang kita tidak ada hubungan apa apa lagi"kata Demas yang membuatku bagai di sambar petir di siang bolong

"Apa maksudnya ?"

"Kamu tidak bodoh hingga harus memaksaku berbicara dua kali"ketus Demas dingin

"Sayang jangan main main"tegur mama Celine

"Aku hanya mengabulkan keinginannya,ma"

"Sayang kalian salah paham"sergah mama Celine

"Sayang,sepertinya kita harus bicara"ujarku

"Aku tak ingin membicarakan apapun" sinisnya

"Mama keluar panggil dokter dulu"pamit mama Celine

"Sungguh aku tak mengerti,Sayang kenapa ?"

"Keluar !"bentaknya

Ini pertama kali Demas membentakku setelah hubungan resmi kami.hatiku serasa dihujam tombak sakit sekali.

"Aku bilang keluar !"bentak Demas lagi

Demas bahkan tak memandangku.sikap juteknya membuatku gerah.tanpa ba bi bu ku tarik rambutnya segera kudaratkan ciuman di bibir Demas.sama sekali tak ku beri Demas celah untuk menolak.

Demas mendorong tubuhku yang lagi lagi membuatku terhenyak.Demas menolakku ? sorot matanya memancarkan kebencian.aku merasa ngeri dengan mata itu.

"Demas Fabian kau menolakku ?"

"Sebenarnya apa salahku ? kau memutuskan pertunangan kita secara sepihak itupun tanpa alasan yang jelas"protesku geram

"Alasannya ada padamu Freeya"

"Kenapa harus memaksakan diri untuk terus bersamaku bila kau belum bisa melepas masa lalumu"ujar Demas datar

"Aku tidak bisa menjalin hubungan dengan seseorang yang masa lalunya saja belum selesai"

"Sayang,cemburu sama Kail ?" terkaku

"Kembalilah padanya kalau kau merasa jauh lebih bahagia bersama dia.kau belum bisa melepasnya bukan ?"kata Demas tanpa menoleh

"Aku lebih rela tak bangun lagi dalam kecelakaan tadi agar aku tak harus melihat wajah munafikmu"katanya

Deg....
inilah rasa sakit yang tanpa luka tapi berdarah sebuah tudingan pedas dan tak mendasar.

Aku terdiam,ini bukan saatnya berdebat kasihan Demas.aku pending pertengkaranku. akan aku jelaskan semua kalau Demas sudah sembuh nanti.ku kecup pipinya lembut dan keluar.

_____

Aku terkaget kaget saat mendapati ruang kerjaku kosong.aku berbalik dan bergegas menuju ruangan Demas.namun ternyata Demas baru keluar dari lift bersama Haris.

"Presdir kenapa ruanganku di kosongkan ?"selidikku

Demas menatapku dingin

"Maaf,Ay,Presdir memindahkan ruanganmu ke lantai 14"jawab Haris ragu

"Kau....kau....! mana boleh seenaknya" semburku

"Aku adalah pemilik perusahaan ini aku berhak melakukan apapun"

"Kenapa tak sekalian kau pindahkan aku ke lantai dasar atau basement sekalian"protesku geram

"Done !"

"Ambil seragam penjaga gudang di HRD" titahnya

"Kau keterlaluan geramku

"Buat aku tak melihatmu lagi "tukasnya

"Mudah ! saya resign Presdir Demas Fabian yang terhormat !"

"bye........"

________?

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang