Terkadang ketika seseorang tengah berada di atas puncak ketinggian maka angin yang berhembus akan semakin kencang.mungkin inilah yang tengah melandaku.aku dilanda kecamuk yang berkepanjangan karena nyaliku menciut,keberanianku sirna oleh ketakutanku kehilangan Freeya.aku di tekan luar dalam.membuatku hampir frustasi.
Siang ini Freeya mengantarkan makan siang ke ruanganku,senyum dan perhatian yang Freeya limpahkan padaku setiap harinya membuatku semakin tergila gila padanya.
"Sayang kenapa ?"tanya Freeya hati hati
"Tidak"
"Kita sepakat untuk saling terbuka bukan ?"
"Aku takut sekali kehilangan Sayang"
Aku peluk kekasihku itu erat semakin hari rasa cintaku semakin besar terhadap Freeya tapi rasa takut kehilanganku juga sama besarnya.
"Kata orang,jika kita mencintai seseorang dan kita masih memiliki ketakutan akan kehilangan.itu artinya cinta yang seseorang itu punya belumlah tulus."
"Tulus itu ketika kita bisa ikhlas melepas sesuatu yang paling kita sukai,kita inginkan dan kita cintai"kata Freeya yang begitu lembut
Freeya mengecup keningku dan tersenyum menatapku "Sayang,perasaan takut kehilangan sebelum hari pernikahan itu wajar percayalah apapun yang terjadi aku akan tetap bersamamu"ucap Freeya lagi dengan penuh penekanan
"Apa jika aku melakukan kesalahan besar Sayang akan memaafkanku ?"tanyaku kalut
Freeya kembali menatapku dengan lrmbut dia mengelus pipiku,ibu jarinya menekan sudut bibirku.
"Sayang,apa ada sesuatu yang Sayang sembunyikan dariku ?"
Aku menghela napas panjang kusentuh tangannya yang masih di wajahku.aku mengangguk pelan.
"Iya Sayang"
"Ceritakan padaku !"
Freeya duduk di depanku siap untuk mendengarkan ceritaku.namun tiba tiba Haris muncul di ambang pintu yang memang sedari tadi tidak tertutup.
"Maaf mengganggu ! Presdirnya mau saya culik sebentar"goda Haris
"Kalian ada meeting keluar ?" tanya Freeya
"Iya,Ay"
"Sayang makan dulu baru pergi"ujar Freeya
"Sini Sayang aku suapi"
Aku melirik Haris yang senyam senyum melihat aku disuapi Freeya.sengaja aku perlambat agar Haris semakin baper.
***
Freeya membawaku ke sebuah tempat karaoke yang cukup ternama.aku kira di tempat ini hanya ada kita berdua.tapi ternyata dia mengajak Kinar dan pacarnya,juga Qalila serta Haris.huh ! begitulah Freeya dia mungkin tak berniat punya quality time denganku.
Tapi inipun jadi salah satu alasanku nencintainya.kepedulian ! rasa solidaritas dan empati yang luar biasa.
Aku hanya diam mengawasi Freey yang bercanda dengan sahabatnya.sementara Haris dan Rendra kekasih Kinar sedang asyik bernyanyi.
"Sayang tidak ikut gabung dengan mereka ?"tanya Freeya yang duduk di sampingku
"Kepalaku sedikit pusing,Sayang"jawabku
"Kalau begitu kita pulang saja"
"Tidak Sayang,kalian bersenang senanglah"
"Presdir kenapa ?"tanya Haris
"Katanya kepalanya sedikit pusing"sahut Freeya
"Kita ke rumah sakit,Presdir"ajak Haris
"Tidak ! aku tidak apa apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
Roman d'amourDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...