Kurapikan file yang akan aku serahkan kepada Presdir Demas.kupatut sebentar diriku di depan cermin sebelum keluar.
Pintu ruangan Presdir sedikit terbuka aku berinisiatif untuk masuk tanpa mengetuk pintu.bagai mendapat kejut jantung aku menyaksikan pemandangan di hadapanku ini.dari ambang pintu tempatku berdiri sekarang aku bisa melihat ruanganku yang sebenarnya terdapat sekat di seberang sana.
Kepalaku tiba tiba membesar mengingat hal hal konyol yang aku lakukan selama ini di balik sekat tembus pandang ini.Tuhan !!! jadi Demas sengaja mengawasiku dari sekat tembus pandang ini.ku lempar berkas yang kubawa kearahnya dengan kesal.
"Apa apaan ini hah ? jadi selama ini kamu mengawasiku dari kaca ini ?"semburku
Demas tak merespon dia masih dengan berkasnnya
"Marah ? apa ada yang aku rugikan ?" sahutnya
"Kau...kau melanggar privasiku" tudingku
Dia tertawa seakan mengejekku dia berjalan menghampiriku masih dengan wajah dinginnya.
"Freeya dengar ! kau adalah semangatku itu alasannya,aku bisa melihatmu sepanjang waktu" terangnya
"Aku nggak mau tau,pokonya kamu harus renovasi"seruku yang hampir menangis
"Nggak ada bosan bosannya kamu ngerjai aku,besok apalagi ?"
"Besok ? besok akan aku buat kamu jadi milikku" jawabnya enteng
"Kau gila...kau....kau psikopat tau nggak " pekikku sambil lalu
Tuhan !!!! malunya bukan kepalang jadi dia melihat semua kegilaanku kalau lagi gabut ??? ya ampuuunnn !!!
Qalila nampak senyum senyum saat aku keluar dari ruangan Demas dengan wajah bersungut sungut.
"Apanya yang lucu ? elo tau tuh batu ngerjai sahabat lo dan lo diam aja ? bagus banget " semburku geram
"Mau gimana lagi gue cuma bawahan "bela Qalila
"Lo bukan sahabat gue,lo ah"todongku
Qalila mencoba menghampiriku "maaf bebz"
"Diem lo"semprotku
Bener bener semua orang menyebalkan semuanya sekongkol untuk mengerjaiku,ku banting pintu ruanganku dengan kasar.aku kembali terduduk di kursiku.
Aku lirik cermin besar di sebelahku Ah segera ku palingkan wajahku kesal.sungguh aku jadi tak berani menatap cermin itu.Tok tok tok
Pintu ruanganku di ketuk segera kubuka pintu itu menggunakan remot.terlihat seorang office boy mengantarkan karangan bunga.
"Kiriman bunga mbak" ujarnya
"Bawa balik aja mas !" titahku
"Nanti saya kena marah mbak"ucap OB itu dengan wajah melasnya
"Ya udah,letakkan aja di meja !" pintaku tanpa menoleh
Pintu terdengar ditutup kembali.kulirik karangan bunga mawar oranye di atas meja kuraih kertas kecil yang terselip disana.
FORGIVE ME HONEY
Kukerucutkan bibirku kesal.mawar oranye ? nih batu benar benar yah.dia bahkan sama sekali tak berniat minta maaf malah menggodaku dengan memberiku bunga mawar warna oranye.dia beli mawar tau artinya nggak sih ? mawar oranye kan melambangkan gairah.
"Dasar batu mesuuummmm" pekik hatiku
Dengan kasar kulempar karangan bunga itu ke tempat sampah yang ada di pojokan.aku yakin dia melihatnya dari balik cermin itu.bodo amat !!! benar saja saat kembali ke kursi ponselku berdenting.pasti dari dia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
RomansaDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...