CH 2 Satu Gedung Apartemen

10.8K 473 9
                                    

Happy Reading

____


Kulangkahkan kakiku menyusuri trotoar. badanku berbelok memasuki superblock Apartment Signature Park Grande dibilangan MT Haryono Jakarta Timur. Kalian pasti bertamya-tanya bagaimana bisa seorang karyawan biasa sepertiku bisa tinggal di kawasan superblock ini ? sedikit bocoran yah. apartment ini aku dapat dari Kail, seorang lelaki tampan tajir melintir blesteran indo-jerman. yang selama 3 tahun ini aku pacari.

Pertama, aku menolak keras pemberiannya. tapi Kail berdalih ini demi keamanan ku. karena dia tak bisa menjagaku. akhirnya untuk menghindari perdebatan lebih panjang aku menerimanya. Tedserahlah jika orang berkata aku ini matre. Tapi setiap wanita menginginkan kenyamanan bukan kemelaratan. Aku tidak munafik.

"Selamat malam, Pak !" sapaku pada 2 security yang berjaga.

"Malam Neng !"

"Baru pulang Neng ?"

"Iya,Pak."

"Mari, saya masuk dulu Pak !"

"Iya, silahkan !"

Aku melenggang memasuki lobi apartment.sayup terdengar ponsel di dalam tasku bergetar.

 
intro lagu wali band

Didirimu aku menemukan

Yang mencintaiku

Yang menyayangiku

Didirimu aku ketakutan

Kau biarkanku

Kau tinggalkanku
 

Sepenggal lirik lagu milik wali band ini menandakan ada panggilan masuk di ponselku. Aku coba merogoh ponsel di dalam tasku. I get it !!! terpampang wajah tampan Kail kekasihku di layar ponselku. serta merta aku mengangkatnya.

"Sayaaaaaaannggg !"

"Miss you>!" seruku renyah

"Miss you too, Sayang."

"Sudah pulang ?"

"Ini baru sampai di lobi."

"Bagaimana kerjamu hari ini ?"

"Buruk." sahutku lesu

"Why ?"

"Bosku menyebalkan."

"Baru pertama kerja dia sudah memberiku setumpuk berkas."

"Dia itu dingin seperti sebongkah es."

"wajahnya datar,serius banget, udah kayak jalan tol."

"Dulu pas pembagian senyum dia absen kali ya ?"

Terdengar Kail tergelak keras. Ku lihat pintu lift terbuka dua orang keluar. aku buru-buru masuk. hatiku serasa mencelos saat aku balik badan, orang yang aku bicarakan berdiri tepat dihadapanku bersama wajah dinginnya.

"Sejak kapan dia berdiri disana?" gumamku dalam hati

"Apa dia mendengar semua ucapanku ?" batinku

Kontan aku menutup panggilan teleponku. Ku tekan anak panah naik menuju lantai 5. dia keburu masuk sebelum pintu lift menutup. Oh God !!! dia berdiri tepat disebelahku. what ??? tinggiku tidak sampai sebahunya ? ni orang tinggi amat ya ? dari bayi dikasih makan galah kali ya ? Dalam hati aku terus berhitung, ni bongkahan es batu apa iya tinggal di lantai 5 juga ? sekilas kulirik wajah bongkahan es itu hheemm dilihat dari dekat dia cukup tampan, ah tidak ! ssangat tampan malah.

"Hheeeiiii, Aya' apa kau ini ? mana boleh kau memuji lelaki lain."

"Kail jauh lebih tampan." gumamku pada diriku sendiri.

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang