Aku mondar-mandir diruang tamu sambil sesekali mengawasi pintu kamar Freeya yang masih tertutup.Haris terduduk disofa sambil berpangku tangan,kubalas chat dari Qalila yang masuk berkali-kali mungkin dia kesal tak kunjung memperoleh balasan.ini sudah satu jam lebih Freya masuk kamar dan tak keluar.entah apa yang dia lakukan di dalam.
"Ini yang saya takutkan"Haris angkat suara
Kutatap Haris tajam,diapun reflek kembali tertunduk
"Ini hanya sementara"ujarku
"Kenapa anda tak coba periksa ke dalam ? saya takut nanti Freeya kenapa-kenapa"kata Haris
Aku tertegun sesaat kemudian berlari ke kamar Freeya.kosong ! dan tempat tidur masih rapi kemana dia ?? lamat-lamat terdengar suara gemericik air.sengaja kutempelkan telingaku ke pintu kamar mandi.
ku ketuk pintu itu perlahan tapi tak ada jawaban."Freeya kau baik-baik saja?"seruku mulai panik
Tidak ada jawaban sama sekali hanya terdengar suara gemericik air.
"Freeya kau dengar aku?" Aku berteriak sekali lagi
Tetap tidak ada jawaban akhirnya kuputuskan untuk mendobrak pintu itu dan kudapati Freeya bersandar di dinding dalam keadaan basah kuyup dengan mata terpejam.
"Apa yang kau lakukan Freeya?"tanyaku seraya ku guncang-guncangkan tubuhnya
"Apa aku ini sangat buruk?" tangisnya
"Kau ini bicara apa?"ujarku sembari kupegangi kedua pipinya
"Aku ini kekasih yang buruk,aku juga sahabat yang buruk kan?"
"Aku hanya benalu bagi mereka" ucapnya dengan mata masih terpejam
"Buka matamu Freya !lihat aku" titahku
Perlahan Freeya membuka matanya,mata sembab berair itu menatapku dengan sendu.bibirnya bergetar aku tau dia kedinginan.kenapa seorang Freya bisa sebodoh ini ??? kubalas tatapannya tajam.kedua tanganku masih di pipinya.
"Dengar Freeya ! ini terakhir kalinya kau menangis karna si Kail brengsek itu.aku tau kamu kuat Freeya"ucapku tegas
"Anggap dia bukan yang terbaIk untukmu" imbuhku
"Apa aku tidak terlalu baik untuknya?" tanyanya terlihat kristal putih meluncur cepat dari sudut matanya bersamaan dengan air dari shower
"Tidak 1 tidak Freeya ! kau yang terlalu baik untuknya dan dia tak baik untukmu" hiburku
"Apa sebagai sahabat aku begitu jahat ? untuknya aku menomor duakan keinginanku.bagiku sahabat adalah prioritasku.kalo dia bilang dia juga menyukai Kail aku akan mundur.jangan menikam ku seperti ini"isaknya
"Aku sudah seperti looser dimata mereka. mereka bermain begitu cantik.menjulurkan lidahnya mengejekku.sungguh mengenaskan bukan?"
Sekonyong-konyong kudaratkan ciumanku di bibirnya yang basah,mata besarnya semakin membelalak lebar ketika mulai kulumat bibirnya dengan cepat.semakin erat rapat telapak tanganku di pipinya.begitu ku nikmati ciuman itu meski Freeya beku yang tak kunjung merespon.kami masih dalam posisi jongkok berhadapan.
tangan Freeya kurasakan melingkar di pinggang ku.matanya yang tadi membelalak kini mulai turun.bibir basahnya mulai bergerak lembut merespon ciumanku.hawa hangat menyelimuti tubuh kami yang basah kuyup.cukup lama bibir kami saling berpagut.saling mentranfer kehangatan dibawah guyuran air shower yang dingin luar biasa.perlahan ku lepas pagutanku kupandangi wajahnya yang begitu menggoda dalam keadaan basah.kuangkat tubuhnya keluar dari kamar mandi.setelah sebelumnya kumatikan showernyaKuserahkan sebuah handuk kehadapannya.dengan lemah dia menerima handuk itu dia menggigil kedinginan.aku segera keluar setelah berganti pakaian kubuatkan dia segelas coklat panas.dia sudah berganti pakaian dan duduk dipojokan tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
RomansDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...