CH 91 RUMAH IMPIAN

2.6K 156 1
                                    

Aku duduk mengawasi Freeya yang tengah mengepak pakaian kami ke dalam koper. ku awasi tangan mungil yang bergerak gemulai melipat pakaianku.aku berdecak kagum bagaimana bisa tangan mungil itu menangkis pukulan dari tangan preman yang kekar.aku masih tidak percaya.istri mungilku bela dirinya keren.

"Sayang !"panggilku

"Dalem Sayang "sahutnya seraya menoleh

"Sayang bisa main anggar ?" tanyaku

Freeya menarik resleting koper dan menyandarkannya di almari "Bisa Sayang"

Aku menatapnya takjub "Kapan kapan kita main anggar" kataku

"Oke Sayang"

"Sayang "panggilku lagi

"Dalem Maaaassss"

"Sejak kapan Sayang bisa beladiri ?"

"Sejak umur 10 tahun,aku kan anak semata wayang tidak punya saudara laki laki aku jadi harus melindungi diriku sendiri Sayang" ceritanya

"Dari usia 10 tahun aku sudah mengikuti turnamen dan dapat sabuk hitam."

"Bisa split ?" tanyaku lagi

Freeya tersenyum dia masih sibuk mengepak oleh - oleh yang kami beli kemarin dalam 2 koper besar, "Sayang dengar ! istrimu ini sebenarnya banyak bisanya,olahraga aku bisa semua cuma masak yang masih amatir" kata Freeya terkekeh

Huuhh !!! rasanya lagi ingin kumakan istri mungilku ini,semua polah tingkahnya selalu menggemaskan.selesai mengepak koper Freeya melakukan gerakan split dengan sangat sempurna,aku lupa Freeya mahir menari balet tentu split zdalah gerakan yang mudah baginya yang membuatku terkejut sdalah dia bisa teknik Dol' Chagi itu adalah tendangan mencangkul ke atas kepala menggunakan tumit dan itu sangat sulit bagi wanita.tapi Freeya begitu mudah sepertinya kaki kecilnya itu begitu lentur.

Kupeluk pinggang istriku dari belakang ku endus - endus punggungnya yang membuat dia tertawa geli.

"Setiap hari istriku ini memberiku kejutan yang luar biasa" seruku senang

"Kejutan luar biasa untuk suami yang luar biasa" ujarnya seraya berbalik dan mengecup keningku

Aku tersenyum dan kembali memeluknya "Ayo kita siap siap !" ajakku

Hari ini sebelum pulang ke indonesia kami mampir ke kolam permohonan,kami melempar koin dan berdoa.aku sama sekali tak percaya dengan hal hal seperti ini tapi aku menuruti setiap keinginan istri mungilku ini.di dalam doaku aku meminta kepada Tuhan agar segera mempercayakan karuniaNya kepada kami.Freeya terpejam cukup lama entah apa yang dia minta.tahukah istriku ? Aku meminta kepada Tuhan agar srlalu mengabulkan apapun yang menjadi keinginanmu.

"Apa yang Sayang minta ?" tanyaku

"Rahasia"

"Sayang apa ?"desakku

Freeya hanya tersenyum dan melangkah lebih dulu.dasar Freeya senang sekali membuatku kesal.

Pesawat jet pribadi keluarga Huang membawa kami kembali ke Indonesia.seperti biasanya Freeya akan langsung tertidur saat pesawat mulai mengudara.

======

Mobil Haris sudah menjemput kami,Jakarta masih sore ketika kami sampai.Haris segera memasukkan koper ke dalam bagasi kemudian melajukan mobilnya.Haris terlihat senyam senyum melihatku memeluk Freeya dari cermin.

"Makanya Ris,cepat nikah biar bisa seperti kami "ucapku seraya mencium kening Freeya

"Doakan saja Presdir"

"Jangan katakan kau hanya main main dengan Qalila" plgong Freeya

"Enggak lah,Ay.usia kami tak mengharuskan kami untuk main main"sahut Haris

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang