Hari hari kami di rumah baru sangat menyenangkan.kami mengadakan syukuran dan mengundang beberapa kolega terdekat. mereka protes bagaimana bisa seorang Presiden Direktur banyak perusahaan raksasa yang tersebar di seluruh dunia rumahnya teramat kecil sekelas karyawan biasa.Aku dan Freeya hanya tertawa bagi kami rumah besar atau kecil kebahagiaannya tergantung penghuninya.
Untuk apa rumah besar dan mewah bila penghuninya tidak pernah merasa tentram ? toh saat berbincang dengan orang lain.mereka tak akan bertanya seberapa besar rumahmu ? atau seberapa banyak harta bendamu ? yang mereka tanyakan pasti sudah menikah ? atau punya anak berapa sekarang ? itu yang aku pelajari dari istriku yang sangat sederhana dan tak pernah menuntut.sebuah kesederhanaan dan kerendahan hati.yang selalu memikirkan sesama.untuk spa rumah bergelimang kemewahan namun di kelilingi oleh orang orang yang kekurangan.
Pukul 16.00 Aku dan Freeya sudah ada di rumah.aAku akan duduk di gazebo mengawasi Freeya yang asyik memainkan kakinya di kolam ikan atau aku akan duduk di bangku di bawah pohon tabebuya memperhatikan Freeya yang alih profesi menjadi tukang kebun merawat tanaman sayur organiknya.
Aku tertawa kecil melihat wajah Freeya yang belepotan oleh tanah merah.dia sibuk memberi pupuk tanaman sayurnya tanpa menghiraukan keadaannya yang kotor.
"Sayang mau makan malam apa hari ini ?" tanya Freeya seraya memangkas daun yang kuning
"cah kacang panjang dengan telur ceplok enak Sayang" usulku asal
Aku ingat saat di Jogja mbok Nah masak itu dan rasanya lumayan.aku berjalan ke bagian tanaman kacang panjang dan mulai mengambil beberapa kacang panjang.
"Sayang jangan yang itu @" teriak Freeya mengagetkanku
Aku sedikit bingung "kenapa ?"
"Sayang yang ini masih bisa tumbuh besar kalo mau ambil yang ini"ucapnya mengajari
"Sayang jangan ikut ambil tangan Sayang kotor" cegahku
"aku pake sarung tangan Sayang tinggal di lepas" ujarnya
Kami memanen kacang panjang sambil bercanda,alangkah bahagianya bila keluarga kami sudah lengkap dengan kehadiran anak.
Untuk makan malam kali ini aku memasak khusus untuk Freeya yang ku usir pergi mandi.sebelum menikah aku janji akan masak setiap hari untuknya.tapi istriku itu tak pernah membiarkanku menguasai dapur yang sudah menjadi wilayah prerogratifnya.
Kusajikan beberapa menu spesial di atas meja makan.ku lepas celemek yang ku pakai dan ku kembalikan ke dalam almari.
"yyyeeeaaayyy....makan malam sudah siap !" serunya yang tampak cantik dengan baju santai
"duduklah sini Sayang!" titahku
Freeya mengerucutkan bibirnya sambil mengendus aroma makanan itu "huem...aromanya wangi sekali"
"ayo makan Sayang !" ajakku
Tak ada obrolan yang berarti dalam makan malam kami,hanya saling melempar pujian dan bercanda ringan.
Selesai makan aku pergi ke ruang kerja sementara Freeya kembali ke dapur untuk membuatkan coklat hangat untukku.
Freeya meletakkan segelas coklat panas dan camilan ke hadapanku."Terima kasih Sayang"
"Apa akan lama ?"
"Lumayan"jawabku yang tetap tepekur dengan laptop
"Sayang aku ngantuk" rengeknya
"Tidurlah dulu nanti aku susul" ujarku
Freeya merebahkan tubuhnya di sofa dengan satu kaki di naikkan ke punggung sofa.dia yang hanya memakai hot pant tentu membuat pahanya terbuka secara sempurna membuatku horny seketika.terlihat dia sudah terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
RomanceDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...