CH 9 Freeya Milikku

8.9K 309 3
                                    

  
Kubelokkan mobil ke sebuah halaman yang diintruksikan oleh Freeya.sebuah bangunan yang cukup besar dengan tulisan Yayasan Permata XX diatas pintu gerbangnya.apalagi sekarang ? gadis ini selalu saja penuh kejutan
sekalinya turun terlihat Freeya langsung dikerumuni oleh puluhan anak kecil.wajah polos mereka sungguh menenangkan hati.
Aku mengekor saja dibelakang Freya yang memasuki yayasan itu.
didalam anak anak semakin banyak sepertinya mereka sudah begitu akrab

     
"Kak Bibi!"seru seorang gadis cilik berambut panjang
     
"Hai Sayang,kak Bibi rindu sekali sama kalian"ujarnya seraya mencium mereka bergantian
     
"Uma Ais mana?kalian tidak merepotkan dia kan?"tanya Freeya celingukan

Serentak mereka menggeleng "Uma Ais sedang ngaji"jawab mereka
     
"Ayo kita ke Uma!"ajak Freeya

Sambil berjalan aku terus berpikir ada banyak hal tersembunyi dari Freya yang membuatku kagum.karakter yang tak kutemukan dari gadis yang kukencani selama ini.
kami memasuki sebuah ruangan yang cukup besar.disini hanya didominasi oleh rak buku dan sepasang meja belajar.
seorang wanita cantik berhijab langsung menghentikan kegiatannya saat tahu kami datang.

     
"Bi,kapan datang?ini?"tanya Uma Ais menatapku
     
"Baru saja Uma,dia atasan Bibi,Pak Demas Fabian"ucap Freeya memperkenalkanku
aku hanya tersenyum tipis.
     
"Di jalan tadi Bibi beli sesuatu,ayo kita makan!"ajak Freeya

Ruangan yang kami tuju berisi deretan meja dan kursi panjang yang berjajar rapi.
tanpa dikomando anak anak itu duduk ditempatnya masing masing menunggu kakak yang lebih besar membagikan makanan untuk mereka.
mataku tak berhenti terus mengikuti Freeya yang begitu sabar melayani anak anak.

    
"Kak Bi,piring kakak tampan masih kosong!"seru seorang dari mereka
     
"Kakak tampan ini namanya kak Demas"ucap Uma Ais
     
"Kak Demas pacar barunya kak Bi ya?"celotehnya
     
"Bukan,dia atasan kakak kok" elak Freya buru buru
     
"Bi,cepat isi piring Pak Demas!"titah Uma Ais
     
"Sedikit saja"pintaku

Freeya nampak begitu canggung memberikan makanan ke piringku.
aku tak tahu ini makanan apa ? ini kali pertama aku mencicipi makanan seperti ini.mau tak kumakan takut menyinggung tapi saat kumakan perutku langsung mual.sudah seperti diaduk aduk.

     
"Maaf,mau numpang ke kamar mandi"pamitku tak tahan
     
"Kenapa ? ayo aku antar" tawar Freya

Langsung tumpahlah semua ketika aku sampai di kamar mandi.kurasakan tangan kecil itu memijat tengkukku.lagi lagi perhatiannya ini membuat keangkuhanku tumbang.dia menyeka sudut bibirku dengan tisu.aku tak mengerti tatapan apa ini ? yang pasti ini tatapan yang membuat hatiku hilang arah.

      
"Sudah lebih baik ? kalau tidak suka kenapa dimakan ?" tanyanya
     
"Kita kembali!"ajakku

Kami berpamitan kepada Uma dan anak anak.Freya mengambil alih kemudi.dia masih tak tega melihatku katanya.
oke kali ini aku menurut saja.bukankah aku memang tak bisa menang darinya.
Aku sibuk memeriksa ponselku ketika Freya mulai melajukan mobilnya.ada banyak panggilan dari Dhillara dan Andara.gara-gara begitu mengkhawatirkan Freeya aku jadi mengabaikan mereka.
Andara mengirimkan beberapa foto sexy padaku.kulirik Freya yang fokus nyetir.kenapa aku lebih suka melihat wajah panik Freya yang kurasa begitu menggemaskan.tanpa kusadari senyum jahatku terbit teringat bibirku yang berpagut begitu hangat dengan bibirnya yang basah.

     
"Lihat apa?mikir jorok ya?"semprotnya saat aku tak berhenti menatapnya
     
"GR amat ! nih lihat!" semprotku seraya menyodorkan ponselku kearahnya
     
"Dasar mesuuumm!" hardiknya saat melihat foto Andara yang terpampang di ponselku
     
"Jenapa cemburu?"selorohku sembari mengulum bibir bawahku
     
"Amit amit cemburu ?enggak banget"ucap Freeya bergidik
     
"Heh,dasar Freeya"cecarku
     
"Tidur sana!aku bisa naik darah terus kalo ngomong sama kamu"tukasnya
     
"By the way bibirmu manis sekali"celetukku seraya melirik kearahnya
     
"Kau sangat menjijikkan !aku nggak mau bicara sama kamu"serunya dengan wajah tersipu

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang