Hujan deras sejak siang tadi membuat hampir sebagian besar jalanan kota Bogor tergenang.
kemacetan panjangpun tak bisa terelakkan lagi.mobil hanya dapat merangsek sekian centi saja. yyaahh macam tak bergerak membeku oleh dinginnya hujan.
sesekali kugeser geser ponselku
kulihat jam disudut atas kanan layar 17.00.aku masih berkutat disini tak bisa melakukan apapun.
mataku menatap lurus mengawasi mobil didepan yang sama tak bergeraknya.sesekali kuikuti gerakan boneka kecil yang tergantung dibawah cermin atas mobil yang bergoyang akibat Ivan yang terkadang mengerem mendadak."apa kita akan terjebak disini semalaman,Van?"tanyaku gusar
"enggaklah,lihat polisi sedang mencoba mengurai kemacetan"sahutnya terdengar tenang
"aku lapar sekali"keluhku
"nanti kita cari makan kalo udah ada restoran.ini yang ada distro"ucap Ivan sambil melihat sekeliling
"ini hujan kenapa nggak reda juga"desisku
Kulayangkan pandanganku keluar jendela.hujan masih deras terlihat ditrotoar orang lalu lalang memakai payung.
ponselku bergetar ada pesan whatsapp masuk.My Beiby:
Sayang,aku sudah di depan apartmentmuAku:
masuklah dulu Sayang,aku masih di Bogor.mungkin 2 jam lagi baru sampaiTak berselang lama balasan dari Kail muncul.
My Beiby:
sedang apa di Bogor?sama siapa?Bogor sepertinya banjir kan?Sayang hati hatilah!singgah dulu baru lanjut kalau hujan sudah reda!serentetan pertanyaan dan perhatian dari Kail membuatku tersenyum.
Aku baru saja mengetik beberapa kata balasan untuk Kail ketika ada panggilan masuk."Haris?ada apa?"gumamku
"ya Haris ada apa ?"ucapku setelah kuangkat teleponnya
"kamu dimana sekarang?"
Aku terkejut suara itu bukan Haris tapi Presdir Demas auto kututup speaker ponselku dengan telapak tanganku.
"ngapain batu nelepon segala?pake nomer Haris lagi"gerutuku sebal
ponsel kutempelkan lagi ke telingaku.
"ngapain nanya?bukankah anda tak mau melihatku?"semprotku mengkal
"dengar bawel!aku sedang malas berdebat.katakan dimana kamu sekarang?"tanya Demas setengah berteriak
"bukan urusanmu!"bentakku
"kau tuli ya?beritahu posisimu!aku menyusulmu sekarang.nyalakan GPSmu dan tetap nyalakan ponselmu!kau dengar?"perintahnya
"iya iya.aku di jalan perbatasan Bogor"jawabku kesal
"okay,tetap disana"
tut tut tut dia menutup teleponnya tanpa pamit.aku tertegun beberapa menit.menyusulku ? baru tadi siang dia merendahkanku dan tak mau melihatku.
Aku tak mengerti dengan tabiat si batu ini yang labil suka berubah semaunya.
kuhela napas panjang Ivan melirikku dari cermin atas mobil."benar kau ada hubungan dengan Presdir?"tanya Ivan sontak aku terkejut
"enggak lah Van.gila aja aku ada hubungan sama Presdir psico macam dia"elakku buru buru
"aku sudah punya tunangan Van.aku gak tertarik sama dia"
terangku"kamu tahu nggak?Presdir Demas gak pernah dekat dengan karyawannya.jadi kupikir kalian ada hubungan"Ivan kembali melirikku
Aku hanya tersenyum kecut "hubungan apa?kalo menindasku iya"kedumelku manyun
Ivan tertawa lepas menatapku yang begitu kesalMobil merangsek perlahan kulihat air menggenang sampai ban mobil.
pengendara didepanku tampak keluar dari mobil mereka.
Ivan melepas sitbeltnya dan ikut keluar mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
RomanceDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...