CH 11 Mengagumimu Dalam Hati

5K 281 1
                                    

"Ay,lu dimana?Presdir murka nih"suara Qalila dari seberang telepon

"bentar Qal,masih di jalan terjebak macet nih.paling limabelasan menit lagi"balasku

"gue harus alasan apa sama Presdir?mana terima dia alasan macet.mampus gue"tutur Qalila yang terdengar jelas takutnya

"lu buka dulu presentasinya buat ngulur waktu.ngomong apa kek terserah"ujarku panik

"ah lu Ay,ini tuh bukan bidang gue,lu suruh ngomong ?ntar kayak orang bego iya"keluhnya

"ya udah tunggu sebentar lagi"putusku

huuuhhh malah ketularan pake bahasa elu gue kayak Qalila shi ?
ku tutup telepon tanpa pamit karena kesal.taksi yang ku tumpangi nyaris tak bergerak.aku semakin resah kalau aku sampai telat batu mesum itu pasti menelanku lajuran.

"Pak,restoran Sunday masih jauh ya?"tanyaku

"500 meter lagi Mbak"jawabnya

"ya sudah Pak,saya turun disini saja"ucapku seraya mengulurkan ongkos

Aku berlari diantara deretan kendaraan yang terjebak kemacetan.tak lagi kupedulikan penampilanku yang ku pikirkan hanya segera tiba di restoran.

Ku atur napasku yang senin kemis saat tiba di depan restoran kakiku masih gemetaran efek lari tanpa berhenti.ku edarkan pandanganku ke seluruh penjuru tak ada sosok yang ku cari.
seorang waiter menghampiriku dengan senyum ramahnya.

"sudah reservasi Mbak?"tanya waiter itu

"privat room atas nama Presdir Demas Fabian"jawabku pasti

"oh,mari ikut saya!"ajaknya

waiter menggiringku ke sebuah ruangan meninggalkan deretan meja kursi yang tertata melingkar.
saat sebuah pintu terbuka nampak  Qalila,Presdir Demas si batu mesum,Haris,seorang lelaki paruhbaya mungkin ini yang namanya Pak Hirar Andreas dan satunya lagi pasti asistennya yang duduk melingkari sebuah meja bundar yang cukup besar.
aku tersenyum dan sedikit membungkuk  untuk memberi salam.sedetik Presdir sudah berdiri tepat disampingku roman romannya bola api siap meletup nih...

"habis dikejar anjing ngos ngosan gitu?"bisik Demas dengan penekanan disetiap katanya

"lari maraton jumm!"jawabku asal

"kau sengaja mau mempermalukanku di depan klien,hem?"hardiknya geram

"saya kan harus ke menteng dulu"sahutku seraya menyunggingkan senyum saat Pak Hirar memperhatikan kami

"maaf Pak saya terlambat,saya harus bertemu klien dulu di menteng"terangku

"sekarang anda bisa mulai presentasinya"ucap Pak Hirar

"terima kasih"lanjutku

Ku buka tas kerjaku,kepanikan timbul di wajahku saat tak ku temukan cetak biru di dalamnya.
ku pandangi Demas dengan ketakutan ku paksa otakku untuk mengingat dimana cetak biru itu.
haaayyyaaahhh pasti tertinggal di taksi tadi.

"kenapa?ada apa?"tanya Qalila yang menangkap kepanikanku

"cetak birunya hilang"bisikku

"celaka"desis Qalila

"kenapa lama sekali?"tegur Demas

"cetak birunya hilang,sepertinya tertinggal di taksi tadi Presdir"ucapku gugup

"kau cerobah sekali"bentak Demas

"Pak Demas lalu bagaimana dengan presentasinya?saya tidak suka dipermainkan.saya tidak sudi bekerja sama dengan orang yang tidak serius"tandas Pak Hirar

 Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang