Sirine mobil patroli meraung raung memecah kebisingan kota Jakarta malam ini.terlihat beberapa polisi memasang police line di TKP.
Aku berdiri mengawasi dari kejauhan Freeya yang lari pontang panting dengan wajah basah oleh air mata.
Senyum terukir di sudut bibirku,Aku akhirnya bisa membuat gadis keras kepala itu menangis.walau ini bukan ku sengaja."Presdir tidak ingin menghampirinya ?"tanya Haris yang berdiri di sampingku dari tadi
"Biarkan saja dulu"jawabku
"Anda lihat dia sudah seperti orang gila"tandas Haris
"Aku suka dia seperti itu"
"Presdir tau,sejak anda di Amerika,setiap hari dia berdiri di depan ruangan anda"
Aku mengulum senyum
Pandanganku kembali terarah kepada Freeya yang berlari ke tikungan,sepertinya dia hendak menyetop taksi.hatiku begitu sakit melihat dia menangis.
"Kita ikuti dia,Ris !"seruku
"Dia mau kemana ?"
Freeya terlihat masuk ke dalam taksi
"Pasti ke rumah sakit" jawabku
Aku dan Haris naik taksi dan membuntuti Freeya dari belakang,taksi di depanku ini melaju dengan kecepatan tinggi.
Taksi yang di naiki Freeya berhenti di depan rumah sakit Central,lagi Freeya terlihat berlari memasuki gedung rumah sakit.
Aku turun dari taksi dan bergegas mengikuti Freeya.dia terlihat menghampiri lobi.Freeya pasti sedang bertanya perihal korban kecelakaan tadi.hatiku campur aduk antara geli,kasihan tapi juga pengen nangis.Freeya berlarian mengejar paramedis yang mendorong brankar masih terus menangis,
Aku sudah tak tahan lagi ku langkahkan kakiku cepat menghampirinya.
persekian detik mataku bertubruksn dengan matanya yang sembab.spontan dia memutar badan dan berlari kearahku.BBUUUGGG
Tubuh mungil itu menggabruk memeluk tubuhku begitu erat,Freeya terisak di dadaku.air matanya membasahi long coat coklat yang ku pakai.
"Syukurlah kau tidak apa apa" llirihnya
Freeya mengangkat wajahnya menatapku sayu,dengan bergetar dia meraba wajahku seolah ingin memastikan keadaanku.setelah wajah tangan itu meraba tangan dan tubuhku dia kembali memelukku dan terguguk.
Ini pertama kalinya Freeya memelukku tanpa kuminta apalagi kupaksa.Tuhan !!! tolong hentikan waktu sejenak saja,Aku tak ingin momen ini cepat berlalu.kubalas pelukannya dengan kurengkuh tubuh mungil itu kian erat.
"Aku tidak apa apa Freeya," bisikku lembut
"Aku takut sekali,aku takut terjadi apa apa padamu" ucapnya dengan terisak
Kuangkat wajahnya kupegangi kedua pipinya dengan lembut,beberapa saat kupandangi wajah berair itu.tak sabar kureguk manis bibirnya dengan penuh nafsu.kumainkan lidahku dengan lihai di mulutnya.aku senang sekali karna Freeya merespon ciumanku dengan buas.
tangannya meremas punggungku kuat sementara bibirnya terus menari indah menjelajahi bibirku.kami bergantian saling mencecap dan menghisap dengan penuh gairah.kami bahkan tak mempedulikan orang yang ada disekitar kami.perlahan Freeya melepas pagutannya,dia kembali menatap wajahku lekat sekali.kembali kupagut bibir sensual itu lagi...lagi dan lagi."Aku tidak apa apa,Freeya" ucapku meyakinkan Freeya
"Lalu mobilmu ?"
"Dasar gadis bodoh,"cibirku seraya kumainkan pipinya
"Kita pulang,nanti kuceritakan semuanya"
Aku melangkah sambil kurangkul tubuh mungil itu.di depan rumah sakit Haris masih menunggu dengan taksi yang tadi.Haris segera membukakan pintu,setelah kami masuk taksipun melaju.
![](https://img.wattpad.com/cover/247749272-288-k965377.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs My CEO 21+ (SELESAI)
RomantikDemas Fabian (28 tahun) Muda Tampan Mapan Tajir Melintir Tegas dingin berkarakter CEO F Company Yang berkuasa Namun Takluk oleh CINTA Freeya Aqila Hasbie Rasyid (24 tahun) Cantik Mandiri Childish Manja Bertanggung jawab Profesional dan Berdedikasi t...