10 : Keluarga Bengek

57.6K 5.6K 748
                                    

IG : anishaty

Ramainya acara ini tidak main-main, ditambah rooftop yang luas membuat semua orang bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ramainya acara ini tidak main-main, ditambah rooftop yang luas membuat semua orang bebas. Acara sangat meriah dan mewah, dari segi apapun tidak ada yang kekurangan, bisa dikatakan sempurna.

Sekarang keluarga Gutiérrez sedang menikmati makanan dimeja VIP, memang ada meja yang dibedakan untuk tamu spesial. Terlebih lagi Gutierrez bukanlah tamu melainkan keluarga. Meja itu sudah diberi nama meja: Jourell Gutierrez's little family.

Tidak ada keheningan ketika makan sedang berlangsung. Apalagi Ace dan Agashatya yang selalu ribut. Shanetta tadi menebak sikap Agshatya adalah dingin dan cuek, tipe-tipe cowok di novel-novel. Ternyata sebelas dua belas dengan Ace yang sangat pecicilan.

"Bubur diaduk itu lebih nikmat, dude."

"Gak diaduk itu lebih enak, lo gak jijik makan diaduk gitu?"

"Psikopat lo! Dimana-mana diaduk lebih mantap."

"Gak diaduk itu lebih kerasa buburnya, diaduk itu kayak... Gak bisa bayangin, enek gue."

"Aneh lo nyet! Tim bubur diaduk itu lebih banyak daripada Tim diaduk."

Mereka berdua sedang memperdebatkan masalah bubur. Ace yang tidak suka bubur diaduk dan Agashatya yang suka bubur diaduk.

"Soktau hidup lo, psikopat itu yang diaduk."

"Gak usah ngarang, diaduk itu rasanya level up."

"Bubur itu jangan diaduk, kulit ayam itu dimakan pas awalnya karena paling gak enak."

"Kelainan lo! Kulit ayam itu bagian paling ternikmat didunia."

Pertengkaran saudara itu sempat menjadi perhatian beberapa orang. Shanetta yang baru pertama kali melihat itu hanya melongo, mereka beneran berdebat karena hal sepele? Padahal umur mereka bisa dikatakan bukan anak-anak lagi.

"Hey hey, kulit itu gak ada apa-apanya sama daging."

"Asli kelainan ya lo, kulit itu bagian paling wah yang harus dimakan pas akhir."

"Lo yang kelainan, makan kulit gak pake nasi."

"Heh lo yang kelainan psikopat titisan dajjal."

"Lo yang selama ini kelainan, dakjal!"

"Lo, nagaca sana!"

"Lo yang harusnya ngaca."

"Lo!"

"Lo-"

"Teros aja ribut, pas banget sama-sama megang garpu. Tinggal saling colok aja tuh mata," jika Elikka sudah berkata, heninglah keduanya. "Gak sekalian, disana dorong-dorongan? Biar ributnya makin menantang," sambung Elikka sambil menunjuk tembok pembatas.

"Gak usah kaget, kami memang sudah di didik psikopat sejak dini," bisik Allisya pada Shanetta.

"Ayo ribut lagi, Papi mau videoin buat dikirim di grup wasap keluarga," Joerell yang mendukung.

FAKBOI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang