IG : anishaty
Final adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu saat pertandingan. Para suporter Thanuwijaya semakin banyak dan ramai. Pertandingan pertama adalah antara SMAN 27 A dengan SMA THANUWIJAYA B untuk penentuan juara tiga.
Ace kembali menjadi dirigen, mengiringi teman-temannya untuk menyemangati teman mereka yang berjuang dilapangan. Laki-laki itu sudah naik keatas meja sambil berteriak-teriak menggunakan toa.
Kawasan black wolf sangat bersemangat mendukung futhajaya B, berteriak dengan keras, menyebutkan nama sekolah mereka dengan bangga.
Melihat antusias teman-temannya yang ada dipinggir lapangan, tim B lantas semakin bersemangat. Mereka tidak mau mengecewakan teman-temannya yang sudah rela berteriak-teriak hingga suara mereka habis.
Tidak terasa satu babak telah berlaru, kedua tim itu melakukan break time dan gruping. Para suporter dari kedua tim langsung menghentikan suara mereka, yang naik keatas meja langsung turun.
Kabewo berbincang-bincang satu sama lain. Lagu apa yang akan mereka bawakan selanjutnya.
"Suaranya kencengin lagi ya! Jangan mau kalah sama tim lawan!" Sahut Devita, salah satu orang yang berpengaruh di kabewo. Gadis itu yang selalu menggerakkan suporter Thanuwijaya bagian ceweknya.
"Itu yang belakang gue liat, cuman diem aja, masih punya suara gak sih?!" tanya Devita, dia kadang kesal dengan orang-orang yang numpang nama di kabewo. Ada sebagian orang yang ikut suporteran hanya menumpang nama agar terlihat keren dan hits.
"Jangan cuman numpang nama kabewo doang! Buat keliatan gaul! Keluaranin suaranya!" Perintah Devita.
"Udah Vita, suara Lo udah mau abis," sahut Ace karena dia tau daritadi gadis itu berteriak-teriak dengan semangat lalu setelah itu memerahi orang-orang yang susah diatur. Takut aja gitu pita suaranya putus.
"Nih, minum," Ace menydorokan botol air mineral pada Devita. Perempuan itu menerima dan langsung meminumnya karena tenggorokan nya sudah sangat kering.
Setelah memberi minum temannya, Ace menghampiri Shanetta yang sedang marah-marah.
"Ih lepasin gak?! Sakit tau!" Shanetta berteriak meminta tangan orang disebalahnya menjauh dari bahu dan lehernya.
"Enggak mau, kamu wangi sama cantik banget sih," sahut laki-laki itu dengan nada manja sambil mengikis jarak mereka berdua.
"Lagi ngapain bro?" tanya Ace.
"Gak ngapa-ngapain, gue kayak gini sama pacar gue bukan hal yang harus dipertanyain kan?" tanya balik laki-laki itu.
"Ace bantuin, sakit..." Pinta Shanetta lirih, karena laki-laki itu merangkul nya dengan erat. Bukan seperti merangkul sih, sudah seperti mencekik.
"Apanya yang harus dibantuin sayang?" Tanya laki-laki yang masih merangkul Shanetta, tangan satunya lagi meraih pipi Shanetta.
"Dia cewek gue anjing, lepas!" Suruh Ace, pelan tapi penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOI (END)
Teen FictionUDAH PERNAH NGUBAH PAKBOI JADI BUCIN BELUM? KALO BELUM COBAIN DEH, RASANYA.... AH MANTAP! *** "Pacaran yuk?" ajak Ace tanpa beban. Terlalu to the point. Shanetta langsung menoleh kearah Ace, ini seriusan? "Jawab dong An, bukan malah liatin aku gitu...