Luka diwajah Ace bertambah lagi gara-gara pukulan Agan tadi, itu alasan yang membuat Ace berlama-lama di basecamp. Ayah dan bundanya ada dirumah, keluarganya sekarang pasti sedang kumpul dan rumahnya akhir-akhir ini akan selalu ramai mengingat pernikahan Agashatya dan Jessie yang akan dilaksanakan tiga hari lagi.
Masih tidak percaya sebenernya, bahwa kakak pertamanya akan segera menganti statusnya.
"Gue masih gak ngerti sama jalan pikiran si Agan, si Agan kayaknya pengen banget deh tongkrongan barudak bubar," Haikal berujar. "Alasan yang dia kasih itu gak masuk akal, masa cuman karena cinta adiknya ditolak dia gak mau main lagi sama barudak."
"Gak seru lagi kita, kalo pecah belah kayak gini," timpal Reza.
"Gue gak mikirin si Agan nya, gue malah mikirin adiknya. Bodoamat lah si agan mau keluar dari tongkrongan barudak atau enggak, kalo dari awalnya gak solidaritas mah gak bakalan bener," sahut Egi. "Gue masih gak nyangka aja si Lafisa gitu, dia dibutain karena cinta? Sampe-sampe mau ngasih badannya buat si Acey," lanjutnya.
"Kita juga masih gak nyangka ya Tu, awalnya si Lafisa emang ngejar-ngejar si Acey, tapi gak sampe segitunya, masih kalem lah. Tapi makin kesini makin gak ngotak, masa tadi sore si Lafisa ketcup manjah si Acey didepan pacarnya, si Shanetta," Yogas mencerutakan kejadian sore tadi di warkop.
"Demi apa? Terus reaksi pacar Lo gimana Cey?" Tanya Faris tidak percaya.
"Menurut Lo reaksinya bakal gimana? Gak mungkin diem aja kan, liat cowoknya dicium cewek lain?" Ace malah balik bertanya.
"Berarti tadi di warkop perang dong?" Tanya Haikal agak antusias terdengarnya. "Gimana? Mereka jambak-jambakan gak? Liat cewek saka cewek berantem itu seru banget tau," sambung Haikal.
"Cewek gue gak suka berantem kayak gitu, gak level lah sama dia," sahut Ace dengan bangga.
"Anjayy, hebat lah," Daeran bertepuk tangan.
"Gue mau balik gimana ya?" Ace mengalihkan topik pembicaraan. "Nutupin ini gimana nih?" Tanya Ace sambil menunjuk sudut bibirnya yang berdarah.
"Kenapa emang? Emak bapak Lo ada?" Tanya Haikal.
"Ada, si Shatya kan kau kawin, keluarga besar juga pasti udah banyak yang dateng ke rumah," jawab Ace.
"Si sha—" perkataan Reza terpotong oleh sering telpon Ace.
"Yaelah, si emak udah nelpon lagi aja," kata Ace ketika nama mamanya tertera di layar handphonenya. Ace cepat-cepat mengangkat, sebelum di amuk.
"Halo?"
"Halo? Kamu kemana aja?!"
"Main Ma, tadi kan udah bilang, aku mau main sebentar."
"Mau main sebentar? Sebentar nya dari jam 7 sampai jam 11, itu yang dinamain sebentar?" Tanya Elikka disebrang sana.
Ace hanya menyengir sebagai tanggapan.
"Ayo cepet pulang! Ada orang spesial dong disini," kata Elikka.
"Siapa?"
"Laura dong!"
"Laura ada mih?"
"Ada, cepetan makanya pulang, dia nungguin kamu dari tadi."
"OTW MAH! BILANG KE LAURA TUNGGU AKU YA!"
0o0
"Lauraaaaa!!!!"
Setelah sampai di rumahnya, Ace langsung bergegas masuk, berjalan ke arah ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOI (END)
Teen FictionUDAH PERNAH NGUBAH PAKBOI JADI BUCIN BELUM? KALO BELUM COBAIN DEH, RASANYA.... AH MANTAP! *** "Pacaran yuk?" ajak Ace tanpa beban. Terlalu to the point. Shanetta langsung menoleh kearah Ace, ini seriusan? "Jawab dong An, bukan malah liatin aku gitu...