64 : alasan cessiee

40.3K 6.2K 4K
                                    

"Kamu percaya aku?"

Shanetta terdiam, tak menjawab pertanyaan Ace. Melihat ke terdiaman Shanetta, Ace sepertinya sudah menyimpulkan jawabannya.

"Gak percaya ya...?" Raut sedih terpampang jelas di wajah laki-laki itu.

"Aku—"

"Ayo pulang, udah sore." Ace lebih memilih memotong perkataan Shanetta daripada mendengar jawaban gadis itu yang bisa saja menyakitkan. Lalu laki-laki itu berjalan lebih dulu meninggalkan Shanetta.

Shanetta terdiam, merasa tak bisa berbuat apa-apa. Perempuan itu menghela nafas gusar sambil menatap punggung tegap itu yang kian menjauh.

Merasa ada yang kurang, Ace membalikkan badannya. "Ayo pulang! Kenapa diem aja?" Tanyanya ketika melihat Shanetta tidak melakukan pergerakan sedikitpun.

Shanetta tersenyum kikuk, "e-eh iya." Lalu berlari kecil kearah laki-laki itu.

Setelah Shanetta ada disamping Ace, Ace langsung menggenggam tangan Shanetta. "Mau langsung pulang? Atau mau mampir ke tempat makan dulu? Kamu laper gak? Udah makan belum?"

Mendengar pertanyaan beruntun itu, Shanetta tertegun. Dalam keadaan kecewa sekalipun, Ace masih memperlakukannya seperti biasa.

0o0

"Makasih, Tian! Dadah! Hati-hati!"

Cessie berteriak sambil melambaikan tangannya setelah Tian mengantarkannya hingga depan rumah. Tian yang sedang memutarkan motornya untuk pulang tersenyum dibalik helmnya lalu membalas lambaian tangan sang kekasih.

Kemudian motor laki-laki itu melaju, meninggalkan rumah Cessie. Setelah melihat Tian pergi, baru Cessie menurunkan tangannya. Ia menghela nafas lalu memasuki rumahnya.

"Ibuuuu..." Cessie menyapa sang ibunda ketika melihat ibunya ada di ruang tengah sedang membereskan setumpuk DVD koleksi ayahnya.

"Eh kak, udah pulang?"

Cessie mengangguk sambil mencium tangan ibunya.

"Aku ke atas ya," pamitnya lalu berjalan ke arah tangga untuk sampai ke kamarnya.

Setelah sampai dikamar, Cessie membuka sepatu dan kaos kakinya lalu menyimpannya di ujung kamar. Tas ransel yang tadi digendongnya pun disimpan diatas meja. Lalu ia berjalan ke arah kasur, membaringkan tubuhnya disana.

Cessie terdiam, menatap langit-langit kamarnya. Tiba-tiba dia terbayang kejadian disekolah tadi saat dia mengeluarkan unek-uneknya selama ini tentang Ace.

Dimana saat Cessie tidak bisa menahan kekesalannya lagi yang berujung ia menjadi canggung dengan sahabatnya. Cessie sama sekali tidak ada maksud untuk menghasut Shanetta atau ikut campur dalam urusan cinta sahabatnya.

Dia hanya ingin yang terbaik untuk Shanetta, menurutnya Ace tidak baik. Melihat orang-orang disekitarnya, yang pernah menjadi korban Ace. Cessie menyimpulkan, laki-laki itu benar-benar brengsek.

Dari awal, sejak masa Mpls sekolah, Cessie memang tidak terlalu suka dengan cowok itu. Lalu ketika muncul rumor bahwa Ace sering "bermalam" dengan cewek, rasa itu semakin besar.

Cessie dari dulu memang percaya bahwa Ace sebejad itu. Menurutnya ada banyak bukti yang membuktikan, tapi berita itu hilang sekejap ketika Ace membantahnya.

FAKBOI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang