21 : Rasa yang tiba-tiba

42.1K 5.1K 160
                                    

IG: anishaty

Sepulang sekolah, Ace tentu tidak langsung pulang kerumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah, Ace tentu tidak langsung pulang kerumah. Dia dan teman-temannya yang lain nongkrong disebuah warung kopi yang berada tidak jauh dari sekolah. Memang biasanya warkop ini dipenuhi oleh anak-anak sekolah kebanyakan dari amak sekolah Thanuwijaya. Anak TJ (singkatan Thanuwijaya) lebih memilih nongkrong diwarkop daripada dicafe-cafe.

Karena jarak nya dekat dan harganya lebih murah walau menunya tidak bervariasi seperti cafe atau tempatnya yang aesthetic. Yang penting asal bebas nyebat sepuasnya sih its okay.

Yang punya warkop itu pun biasa saja ketika melihat pelajar-pelajar yang merokok. Menurutnya wajar, anak laki-laki jaman sekarang siapa sih yang tidak merokok? Hampir semua bahkan dimulai dari anak sd. Ini memang tidak patut ditiru.

Yogas merubah posisinya yang tadi duduk dikursi menjadi duduk dimeja seraya memegang gitar. Dia membuang puntung rokok kelantai lalu menginjaknya.

"Nih, si Acey kalo lagi nyanyiin lagu si Nazar be like," Yogas memetik gitarnya.

"Like a lights out yes baby, like a lights out..." Yogas menyanyikan lagu dandut yang berjudul seperti mati lampu yang dinyanyikan oleh penyanyi tanah air, yaitu Nassar. "My love without you yes baby, like the night never passes..." semuanya bergoyang.

"Gua ndak bisa bahasa enggres," sahut Ace.

"Lo kok lupa sih Ji kalo temen lo ini bule jadi-jadian?" tanya Dehaan pada Yogas, Ace memang selalu mengaku jika dirinya tidak bisa bahasa inggris. Tidak tau benar atau tidak, tapi nilai ulangan Inggrisnya memang selalu kecil dan sering remedial. Oleh karena itu sering dirugakan oleh guru-guru bahasa inggris, mereka tidak percaya.

"Gini-gini gue fansnya Nassar garis keras tau," Khilal berceletuk setelah menghembuskan asap rokok keudara.

"Ih bibi oge fans Nassar garis keras," Bi Jujum ikut meninmbrung. Bi Jujum adalah pemilik warkop sederhana itu, wanita paruh baya itu meletakkan nampan yang bersisi bergelas-gelas kopi. Kemudian mulai meletakkan satu persatu gelas ke meja.

(Juga)

"Wihh! Sefandom kita Bi!" lalu Khilal dan Bi Jujum bertos.

"Ai kamu dari kapan jadi fans nya King Nassar?" tanya Bi Jujum.

(Kalo)

"Oh, aku mah dari 1887 Bi, kalo Bibi dari kapan?" tanya balik Khilal.

Hng, 1987 mah Nassar juga belum lahir apalagi Khilal!

"1987 si Nassar belum lahir gobs!" tandas Brandon.

"Iya ya kamu mah sok aneh, King Nasar lahiran taun 1988!" ujar Bi Jujum.

"HAII!" sapaan seseorang terdengar bersamaan dengan munculnya Lafisa dengan wajah ceria dipintu masuk.

"Hai Ace," sapa Lafisa pada Ace kemudian dia menatap orang yang duduk disamping, mata gadis itu mengisyarat kan agar orang itu pergi dan membiarkannya duduk disamping Ace.

FAKBOI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang