Beberapa hari sebelumnya..."Bales dendam?" Ulang Allisya dengan kening yang mengernyit.
Bughh!!
Cakra menendang kaki Ragian karena tidak bisa diajak kerjasama.
"Apasih Cak? Emang bener kan?" Tanya Ragian.
"Tolol," guman Cakra lalu memalingkan wajahnya.
Allisya menghampiri Ragian, dia menarik kerah baju laki-laki itu, "Siapa yang bales dendam? Jawab gue! Siapa orang dibalik semua ini!" Tanyanya dengan nada tinggi. Tapi laki-laki itu malah diam, membuat emosi gadis itu memuncak. "Jawab gue Ragian!"
Ragian diam dan menunduk, dia malah pasrah kedua tangannya di borgol dan bajunya ditarik-tarik oleh gadis didepannya. Sesekali dia melirik Allisya yang sedang meluapkan emosi.
Gadis itu berdecak ketika tak kunjung mendapatapat jawaban, Allisya menghela nafasnya berat. Kemudian menghempaskan tubuh Ragian.
"Oke kalo lo gak mau jawab, berarti lo semua pelakunya kan? Gue bakal bawa kalian semua ke pengadilan," putus Allisya pada akhirnya.
"Bawa mereka semua ke Daddy," perintah Allisya pada anak buahnya. "Kalo perlu juga, kalian bisa hubungin keluarga kalian sekarang. Bilang sama mereka kalo kalian bakal ditahan di rumah keluarga Gutierrez, oh sekalian, sewa pengacara terbaik buat ngebela kalian," sahut gadis itu.
Senyum miring terbit dibibir Allisya, "gue cuman takut keluarga kalian khawatir, jadi gue bakal kasih waktu buat hubungin mereka." Lalu dia menoleh pada anak-anak buahnya, "cuman 5 menit! Abis itu seret mereka dari sini!" Perintahnya.
Para pria itu langsung mengangguk patuh.
"Lisa! Lo gak bisa giniin kita ya!" Tukas Hanni.
Allisya tidak menjawab, ia hanya tersenyum miring ke arah Hanni lalu mendengus, dia membalikkan badan hendak pergi dari sana.
"Oke Sya! Gue jawab jujur siapa orang-orang itu!" Sebelum Allisya pergi dari sana, Ragian lebih dulu menyela.
Helaan nafas kembali terdengar dari gadis itu, ia menghadap Ragian. "Gak usah buang-buang waktu, kalo lo mau jawab! Jawab sekarang!"
"Jangan Ragian!" Sela Cakra.
"Bodoamat Cak! Lo tau gak sih siapa Gutierrez?" Ragian berbisik, tapi nada bicaranya masih tinggi hingga bisa didengar oleh orang-orang sekitar.
"Gue gak tau! Tapi gue yakin, Gutierrez masih setara sama keluarga Mahandra," Cakra balas berbisik.
"Mata lo!" Cecar Ragian. "Bisa lepasin gue dulu gak sih?! Gua mau ngomong sama temen gua!" Pinta laki-laki itu sambil bergerak tidak nyaman.
"Gue gak ada waktu ya buat nunggu kalian bisik-bisik! Buang-buang waktu aja!" Allisya hendak pergi lagi tapi ditahan oleh Redy.
"Ada 4 orang," ujar Redy. "Ada 4 orang yang mau bales dendam sama Ace."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOI (END)
Ficção AdolescenteUDAH PERNAH NGUBAH PAKBOI JADI BUCIN BELUM? KALO BELUM COBAIN DEH, RASANYA.... AH MANTAP! *** "Pacaran yuk?" ajak Ace tanpa beban. Terlalu to the point. Shanetta langsung menoleh kearah Ace, ini seriusan? "Jawab dong An, bukan malah liatin aku gitu...