IG: anishaty
Emang bener ya cewe cuek kalo udah sayang, jadi manja, setia, perhatian. Nah kalo udah sayang, coba tinggalin.
Pasti seruuu! Dan ngAkAk AbIeZz0o0
Entah dapat hidayah darimana, ketiga curut alias Ace, Dehaan, dan Yogas berangkat bersama pagi-pagi. Setelah sampai disekolah, mereka tidak langsung memasuki kelas. Mereka berjalan kelapangan, biasa anak laki-laki, gak datang, gak istirahat, gak pulang, main bola terooss.
Setelah sampai lapangan, mereka langsung bertos dengan orang-orang yang ada dipinggir lapangan. Suasana lapangan pagi-pagi pasti ramai, mayoritas cowok-cowok yang ada disana. Hanya sebagian kecil cewek yang ada dilapangan, biasanya cewek yang ada disana cewek yang nemenin pacarnya main bola atau cewek yang nongkrong dilapangan sama cowoknya dan ciwi-ciwi yang mau cuci mata.
"Woi brader kemana aja lu?" tanya Ace pada seseorang yang akhir-akhir ini jarang terlihat seraya bertos ala cowok.
"Lu yang kemana aja Junedi! Sibuk ngurusin cewek mulu lu nyet!" yang ditanya lantas membantah karena jelas yang jarang terlihat adalah Ace.
"Join lah join!" ujar Brandon yang tiba-tiba nimbrung.
"Quarter berapa ini?" tanya Yogas.
"Ke satu, baru juga mulai," jawab Brandon.
"Gue main ah babak ke dua, sabi?" tanya Dehaan.
"Sabi atuh, sok we," kata Brandon mempersilahkan.
"Besok sparing ama smantri?" tanya Ace, seraya naik ke kursi panjang lalu berjongkok disana.
"Iya, hati-hati we sama smantri, gelo sok ngajak tawuran, heran!" Khilal menyahut, memperingatkan teman-teman nya agar berhati-hati. Memang kadang ada yang seperti itu, ngajak sparing terus kalah, gak terima, langsung ngajak tawuran.
"Tara narima kekalahan, ceuk urang mah tarimakeun we," sahut Yogas.
(Jarang nerima kekalahan, kata gua ya terimain aja)
"Bener," Ace menganggukan kepala mengiyakan perkataan teman-temannya.
"ACE!!"
Tiba-tiba diujung lapangan seorang gadis berteriak, semuanya langsung menoleh walau hanya satu orang yang dipanggil.
"Saha?" tanya Ace pada Dehaan.
"Gak tau, pacar sia kali," jawab Dehaan lalu memerhatikkan perempuan diujung sana lagi. Aura-auranya perempuan itu bohay dan cantik.
"Yang mana?" Ace malah bertanya.
"Ya gak tau ontohod!" Yogas bersuara seraya menoyor kepala temannya itu.
Gadis diujung sana itu berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya. Wajah nya memerah dan terlihat marah sekali.
"AAA! kalo main bola itu yang bener! Kalo gak bisa main bola gak usah main!" gadis itu malah marah pada orang-orang yang sedang bermain sepak bola dilapangan.
"Ya lu ngapain jalan ditengah lapangan anjim?!" salah satu pemain itu lantas marah karena cewek itu yang seenaknya berjalan ketengah lapangan.
"Iya ya! Wuuuuuu!!!" sorak-sorai mengejek langsung diterima gadis itu.
"Ih apaansih! Gue kan cantik, bebas dong mau jalan dimanapun," gadis itu langsung menyahut seraya memutarkan bola matanya. Setelah itu, gadis itu berajalan menuju tujuan awalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOI (END)
Teen FictionUDAH PERNAH NGUBAH PAKBOI JADI BUCIN BELUM? KALO BELUM COBAIN DEH, RASANYA.... AH MANTAP! *** "Pacaran yuk?" ajak Ace tanpa beban. Terlalu to the point. Shanetta langsung menoleh kearah Ace, ini seriusan? "Jawab dong An, bukan malah liatin aku gitu...