16 : Bunda

44.4K 4.8K 44
                                    

"Ini si Shanetta mana sih? Lama banget," Ace berguman sendiri. Dia menunggu gadis itu didekat tangga. Teman-temannya sudah pulang lebih dulu, walaupun tadi ada cekcok antara Ace dan kakak kelasnya, alias pacar Arana.

Dia belum bertemu Shanetta dari pagi karena seharian dia mengurung diri dikelas. Faktor utama tidak keluar kelas adalah karena tangannya yang diperban dan saat berjalan kakinya sedikit pincang. Padahal jika sehat, ia tidak betah berdiam dikelas.

"Ace!!"

Teriakkan seseorang mengalihkan perhatiannya. Ia lantas menoleh keasal suara, melihat seorang gadis berlari kearahnya.

"Ini lagi iblis cantik ngapain kesini?" Ace berguman lagi ketika melihat Lafisa yang sedang menghampirinya.

"Ace kamu gak papa kan? Kata kak Agan kamu jatoh dari motor," setalah berada didekat Ace, Lafisa langsung meneliti tubuh laki-laki itu. "Tangan kamu ini gak papa?" tanya Lafisa seraya memegang pergelangan tangan Ace.

"AW! sakit dong ege!" Ace memekik ketika Lafisa malah memencet tangannya.

"Eh maaf-maaf," Lafisa merasa bersalah, dia tidak tau.

"Anjrit lo ya!" Ace mengusap-usap pergelangan tangannya.

"Ya maaf gak sengaja... Nih! Aku bawa ini buat kamu," Lafisa menunjukkan sebuah totebag ditangannya.

"Apaanih?" tanya Ace, menerima pemberian gadis itu.

"Seblak," jawab Lafisa. Ace langsung sumringah, ini sih penyemangatnya.

"Baru dibuat kok, tadi aku minta dibikinin sama ibu kantin," ujat Lafisa.

"Makasih ya Laf, lo emang cantik deh," puji Ace bergembira, jika sudah menyangkut seblak mana mungkin sih Ace nolak. Pujian itu benar-benar membuat Lafisa bahagia, rasanya ia semakin jatuh hati pada cowok itu.

"Sama-sama Ace, kamu mau pulang naik apa?"

"Naik kuda."

"Serius Ace."

"Ya naik gak tau lah!" Ace juga belum ada bayangan dia akan pulang menggunakan apa. Tapi dijaman sekarang itu serba gampang, kalo tidak punya kendaraan ya pakai ojek online.

"Nebeng sama aku mau? Aku bawa motor lho," tawar Lafisa.

"Bawa motor mah berat," sahut Ace.

"Iii... Maksudnya mengendarai motor, mau gak?"

"Emang bisa motor?"

"Bisa dong, mau ikut?"

"Enggak ah," jawab Ace sambil menggelengkan kepala.

"Kenapa?"

"Gue trauma, kalo misalnya gue kambuh ditengah jalan, lo mau tanggung jawab?" tanya Ace mengada-ngada.

"Terus kamu pulang sama siapa?"

"Sama iblis cantik."

"Jangan, nanti kamu dibawa ke neraka."

"Kan iblis cantiknya lo, aku siap kok kalo ke neraka bareng kamu," Ace menggoda dengan senyuman yang bisa membuat siapa saja jatuh hati.

Pipi Lafisa bersemu, padahal pembahasannya sangat random, tapi entah kenapa Lafisa suka.

"Ayo anterin gue pulang ya!" Ace merangkul bahu Lafisa lalu berjalan bersama.

Tapi tak lama, suara seseorang mengalihkan, "itu si Acey, An."

Ace yang agak membungkukkan badan langsung menegakkan badannya. Dia membalikkan badan, ternyata suara tadi berasal dari salah satu keempat orang gadis berjalan yang berjalan bersamaan itu.

FAKBOI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang