"Shanetta! berangkat sekolah bareng yo!"
Awalnya Shanetta tidak mengira bahwa yang daritadi berteriak didepan rumahnya itu adalah Ace. Tapi ternyata saat membuka pintu, Shanetta malah melihat seonggok motor vespa yang diduduki oleh yang punya. Barusaja kemarin Ace memakai motor KLX warna hitam, sekarang sudah ganti lagi menjadi vespa matic berwarna kuning.
Lelaki itu memanggil Shanetta sambil teriak-teriak, sudah persis seperti bocah SD.
"Ngapain lo kesini?" tanya Shanetta saat mengetahui yang berteriak tadi adalah Ace.
"Jemput pacar lah!" jawab Ace, dengan senyum merekah.
Beda dengan Shanetta yang berwajah datar, "salah alamat kali! Gak ada jadwal jemput gue hari ini, sekarang jadwal jemput pacar lo yang berinisal 'J'." itu sindiran.
"Tau aja, memang seharusnya pagi ini gue jemput si Jenika tapi karena kamu hari ini berangkat sendiri, aku pilih kamu."
"Pede banget gue berangkat sendiri!" walau dia sudah putus dari Favian dan artinya tidak ada lagi yang menjemputnya. Setidaknya dia masih punya Papa dan Mama yang akan mengantarkan. Seperti saat ini, karena Papanya kemarin lembur, yang diartikan Papanya akan tidur dari pagi sampai siang. Shanetta akan diantarkan oleh sang Mama, sekalian bersama Syeila.
Cuman agak kesusahan ketika pulang, tidak ada yang mengantarkannya seperti biasa. Tapi mungkin beberapa hari kedepan, cowok yang masih duduk divespa itu yang akan mengantar - jemput nya.
"An? Siapa yang ngajak berangkat bareng?" itu suara Mama Shanetta dari dalam, suara nya semakin dekat yang artinya ia sedang berjalan keluar. Sesaat kemudian sang Mama—Sevia keluar dari pintu bersama Syaila.
Melihat seorang wanita keluar dari pintu, Ace langsung melompat dari vespanya. Dia berjalan mendekat kearah Sevia.
"Halo tante," sapa Ace sambil menyalimi Mama Shanetta.
Ada kerutan dikening Sevia ketika melihat Ace, merasa asing dengan anak laki-laki didepannya. "Halo juga, kamu mau berangkat bareng Shanetta?"
"Iya tante," Ace menjawab sopan, suaranya agak direndahkan sedikit. "Apa boleh?" tanya Ace meminta izin.
"Kamu temen Shanetta?" tanya Sevia karena sama sekali tidak mengenal Ace.
"Bukan tante, saya pacarnya," sahut Ace.
Lantas Shanetta langsung melotot, "apaan!"
"Pacar?" Sevia bertanya untuk memastikan. Dia tidak tau putrinya sudah putus dengan pacar lamanya.
"Iya, mungkin tante belum tau. Salam kenal tante, saya Ace," Ace memperkenalkan diri.
Dan setelah itu Shanetta mendapat tatapan bertanya-tanya dari sang Mama. Sevia menoleh, meminta penjelasan. Shanetta bingung mau menjelaskan bagaimana, dia memang belum cerita perihal kandasnya hubungan dengan Favian.
"Enggak Ma! Boh—"
"Beberapa hari yang lalu Shanetta putus sama Fa—"
"Nanti aja deh Ma! Aku jelasin nanti!" Shanetta memotong ucapan Ace sambil mendorong-dorong tubuh cowok itu agar segera berjalan. Biarlah soal hubungannya biar ia yang menjelaskan diwaktu yang tepat, dikeadaan yang santai.
"Ayo! Cepatan! Kita berangkat! Udah telat ini!" Shanetta yang ingin segera kabur dari hadapan Mamanya, ia tidak ingin diminta penjelasan sekarang.
Ace yang pasrah didorong-dorong Shanetta pun akhirnya menaiki motornya. Laki-laki itu memberi Shanetta helm dan Shanetta segera memakainya dan langsung naik keatas motor Ace.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOI (END)
Ficção AdolescenteUDAH PERNAH NGUBAH PAKBOI JADI BUCIN BELUM? KALO BELUM COBAIN DEH, RASANYA.... AH MANTAP! *** "Pacaran yuk?" ajak Ace tanpa beban. Terlalu to the point. Shanetta langsung menoleh kearah Ace, ini seriusan? "Jawab dong An, bukan malah liatin aku gitu...