Lizzy benar-benar mentraktir Dehaan 10 juta, tidak bukan traktir makanan, dia mentransfer uang itu ke rekening laki-laki itu. Lizzy hanya mengirim sembilan juta, sisanya dia traktir makan orang yang ada dikantin.
"Bukan cuman Dehaan aja yang gue traktir! Kalian juga gue traktir! Kalian boleh ambil apa aja sepuasnya!" Seru gadis itu membuat orang-orang yang ada dikantin berjingkrak-jingkrak kesenangan.
"KANTIN GRATIS WOY! KANTIN GRATIS!"
Dehaan bahkan sampai menggofood makanan dan laki-laki itu sekarang sedang menikmati makanan dari luar yang dipesannya. Bahkan Yogas yang sedari tadi murung sudah sedikit berekspresi.
"Ace, kamu mau pesan apa?" tanya Lizzy sambil duduk disamping Ace. "Mau dipesenin?" tawar Lizzy.
"Enggak usah, gue pesen sendiri dan gue bayar sendiri," kata Ace sambil berdiri. Walaupun ia sudah memakan dan meminum banyak hal, tapi tetap saja perutnya masih kelaparan. "Ini udah bel, tapi kantin kok masih rame sih?" Tanya laki-laki itu, ada sedikit decakan dalam perkataannya.
"Tau tuh, yang gue peduliin sekarang adalah gimana caranya gue ngabisin uang sembilan juta dalam sekejap?" Tanya Dehaan masih sibuk memakan dessertnya.
Ace berdecak melihat kelakuan Dehaan, dia menoleh pada Yogas yang malah menjadi pendiam. Biasanya Yogas paling tidak bisa diam diantaranya ketiganya. Laki-laki blasteran itu menghela nafas lalu pergi menuju gerobak makanan yang ditujunya.
Lizzy yang melihat sikap Ace yang berbeda lantas bertanya pada Dehaan. Pasalnya setau Lizzy, Ace tidak pernah bersikap cuek pada cewek, laki-laki itu sangat asik ketika diajak berbicara. Tapi saat berhadapan dengannya kenapa malah jadi cuek?
"Haan, Ace kok keliatannya cuek ya ke gue?" Tanya Lizzy heran, "apa karena gue bukan pacar, mantan, gebetannya?"
Dehaan menoleh sekilas, "bukan karena itu kayaknya."
"Terus apa? Dia bahkan gak nanya duluan."
"Si laptop itu gak suka dikejar, dia mah sukanya ngejar. Dia mah kadang agak ilfeel kalo liat cewek-cewek yang ngejar dia atau minta jadi pacarnya. Dia bakal nolak atau gak ngejauh, terus si Acey juga gak suka dibayarin sama cewek. Kecuali sama cowok, kalo dibayarin sama cowok mah dia bakal gak tau diri," Dehaan mulai menceritakan.
"Karena temen gue itu buaya, dia lebih sering bayarin cewek daripada cewek yang bayarin. Makanya pasti aneh banget buat dia," sambungnya masih sibuk memakan dessertnya.
"Terus gue harus apa Dehaan?" Tanya Lizzy.
"Lo emang beneran suka Ama si Acey? Apa cuman gabut doang karena gak bisa ngabisin uang lo?" tanya balik Dehaan.
"Gue sebenernya udah suka dia dari awal kita naik kelas sebelas, Lo tau gak sih? Gue tuh selalu percaya kalo orang tuh bisa berubah, gue pasti bisa ngubah dia jadi lebih baik." Tidak ada yang salah dari niat Lizzy, dia mempunyai niat yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKBOI (END)
Roman pour AdolescentsUDAH PERNAH NGUBAH PAKBOI JADI BUCIN BELUM? KALO BELUM COBAIN DEH, RASANYA.... AH MANTAP! *** "Pacaran yuk?" ajak Ace tanpa beban. Terlalu to the point. Shanetta langsung menoleh kearah Ace, ini seriusan? "Jawab dong An, bukan malah liatin aku gitu...