68 : masalah yang tiada hentinya

33.7K 5.2K 8.6K
                                    

Hening menghiasi obrolan kedua insan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hening menghiasi obrolan kedua insan itu. Ace mengantarkan Shanetta kerumahnya, tapi selama perjalanan hanya hening yang menemani. Melihat Shanetta yang daritadi diam, Ace bingung ingin membicarakan apa, padahal sebelumnya dia tidak pernah kehabisan topik berbicara dengan perempuan.

Sesampainya didepan rumah Shanetta, Ace memberhentikan motornya tepat didepan rumah gadis itu. Shanetta langsung turun sambil membuka helmnya. Kemudian, mengembalikannya pada sang pemilik.

"Mau mampir dulu?" Tawar Shanetta.

"Mmm, boleh? Sebentar aja," sahut Ace.

"Iya, ayo cepet turun," suruh Shanetta lalu berjalan lebih dulu ke arah pintunya. Setelah mendapat persetujuan dari Shanetta, Ace langsung melepaskan helmnya lalu turun dari motor dan berjalan menghampiri Shanetta.

"Ayo masuk," ajak Shanetta saat Ace sudah ada didekatnya.

Saat Shanetta hendak masuk kerumahnya, Ace menyela. "Eh bentar," Ace memberhentikan langkah gadis itu.

"Kenapa?"

"Kamu marah?" Tanya Ace, raut wajahnya terlihat sedih.

"Enggak, kata siapa marah?" Tanya balik Shanetta.

"Maaf, aku gak bisa ngehindar. Aku gak tau dia bakal ngelakuin itu," kata ace merasa bersalah. Kemudian, Ace merogoh saku celananya untuk mengambil sesuatu. Ternyata sebungkus tissue basah kecil yang diambil Ace dari kantong celananya.

"Bersihin pake ini bekasnya," suruh Ace sambil menyodorkan tissue basah tersebut lalu dia menunjuk bekas ciuman Lafisa di pipinya. "Aku juga gak mau ada bekas dia," sambungnya.

Sedikit ragu, tapi Shanetta tetap menerima tisu basah itu. Shanetta menatap pipi Ace, bekas nya tidak nyata, tapi sakitnya benar-benar terasa.

Mengingat kejadian tadi, ingin rasanya Shanetta menjambak rambut Lafisa hingga rontok. Kenapa berani-beraninya mencium Ace didepan matanya?!

Lalu gadis itu membuka bungkus tisu tersebut lalu mengambil satu lembar. Tangan Shanetta terulur untuk menggapai wajah laki-laki didepannya itu. Dengan pelan, Shanetta mulai membersihkan pipi Ace yang sudah ternodai. Dia usap beberapa kali untuk membersihkannya tepat dibagian Lafisa memberi ciuman itu.

Ace diam, membiarkan Shanetta membersihkan pipinya.

Entah apa yang merasuki pikiran Shanetta, gadis itu malah berjinjit. Shanetta mendekatkan wajahnya dengan wajah Ace.

Cupp!

Satu kecupan manis untuk Ace dipipi bagian kanannya. Saat menyadari hal gila yang telah dilakukannya, Shanetta manjuahkan tubuhnya dari Ace sambil memegangi bibirnya.

Shanetta mengutuk dirinya sendiri, kenapa bisa melakukan hal seberani itu??

Beda dengan ekspresi Shanetta, Ace tersenyum senang mendapatkannya. Laki-laki itu membungkukkan badannya karena Shanetta menunduk.

FAKBOI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang