31-Training Camp

1.5K 210 16
                                    

*warn dulu, typo ya...

Para anak kelas satu langsung memasang wajah takut. Hanya Kuroko yang masih berwajah datar, sedangkan [Name] tersenyum lebar.

Sesuai dengan ucapan Hyuga, besoknya [Name] mendapat pesan dari Riko.

To : [Name]-chan

From : Riko senpai

[Name]-chan, apa kau bisa memberitahu anggota kelas satu berkumpul di ruang klub memasak istirahat siang nanti?

[Name] tersenyum licik membaca pesan dari senpainya itu, dia tahu apa yang akan Riko lakukan nanti. Jemarinya bergerak cepat menulis pesan balasan pada Riko.

To : Riko senpai

From : [Name]-chan

Tentu saja senpai, aku akan menyeret mereka ke sana.

Istirahat siang sesuai dengan perkiraan [Name], semua anggota klub basket sekarang ada di sini. Di depan mereka ada sepanci besar makanan yang entah apa didalamnya. Warna makanannya yang kecoklatan jangan lupa didihannya yang seperti larva.

Semua nggota kelas dua sudah duduk rapi ditempatnya memegang garpu dan pisau di masing-masing tangan. [Name] hampir tertawa keras jika tidak ditahan olehnya, dia melihat para senpai yang duduk tegak dengan keringat dingin mengucur. Jangan lupa wajah mereka yang takut menerima siksaan.

Di depan mereka Riko yang sudah bersiap dengan apron dan penutup kepala. Memotong sesuatu dengan serius, hingga bunyi potongan terdengar keras memenuhi ruangan. 'Pengetesan Menu Training Camp' tertulis besar di papan tulis yang ada di belakang Riko.

"Pengetesan Menu?" tanya Furihata ragu. Dia sedikit berbisik pada Hyuga.

"Mana bisa kita bilang 'Masakanmu tidak enak, latihan dulu sana!' padanya, kan?" tanya Hyuga balik berbisik.

"Ngomong-ngomong, apa senpai tachi ada yang bisa memasak?" tanya Kawahara pada Izuki.

"Sedikit" jawab Izuki masih menatap tangan Riko yang masih sibuk memotong.

"Nggak terlalu" timpal Koganei.

"Nggak bisa sama sekali!" seru Hyuga lantang.

"Yang paling jago mungkin Mitobe. Kalau Kuroko dan [Name]-chan gimana?" tanya Izuki.

"Aku tidak akan kalah dalam memasak telur rebus" jawab Kuroko datar.

"Aku bisa memasak. Tapi tangan kananku masih belum boleh digerakkan. Tinggal seminggu lagi" jawab [Name] terkekeh geli.

"Yak, sudah jadi! Kare!" seru Riko dengan senyum lebar. Tidak lupa semburat pink yang bersemu dipipinya.

Semua anggota tim basket langsung melirik ke bawah, menatap piring mereka masing-masing yang berisi kare yang dimaksud Riko.

Memang nasi kare, tapi di sana bahan-bahannya belum terpotong bahkan kulitnya juga belum di kupas. Benar-benar bahan mentah.

 Benar-benar bahan mentah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Everything About Us [KnB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang