*warn, typo ya...
Buat yang malming-an di rumah merapat kuy ke sini, baca ya tapi jan tambah baper ntar. Wkwkwk...“Kau baik-baik saja?” tanya Akihiro. Dia berjongkok di depan [Name] mengecek kondisi gadis itu.
[Name] menganggukkan kepalanya pelan, dia tersenyum lebar pada Akihiro. “Aku baik-baik saja, Aki-nii” balasnya.
Akihiro mengerutkan keningnya saat melihat mata [Name] yang merah. Dia merentangkan tangannya dan menangkup kedua pipi [Name] dan mendekatkan wajah mereka.
“Kau berbohong lagi?” ucap Akihiro dengan nada tidak senang. Matanya menyipit tajam dengan aura hitam menguar.
Gadis itu hanya terkekeh membalas ucapan Akihiro. “Hontou, aku baik-baik saja” ucapnya. Dia meraih kedua tangan Akihiro dan menurunkannya.
“Kali ini aku percaya padamu” ucap Akihiro mengalah. Dia menghela nafas dan mengambil sapu tangan bersih yang tersimpan di jaketnya. Dengan gerakan cepat Akihiro mengikat sapu tangannya di kepala [Name], menutupi kedua mata gadis itu.
“Aki-nii?” tanya [Name] tidak mengerti.
“Matamu butuh istirahat, untuk sementara biarkan saja dulu begini. Kau tahu sendiri resiko menggunakan mata dan analisamu saat Kagami-san masuk ke Zone tadi” ucap Akihiro.
[Name] tidak menjawab dan menganggukkan kepalanya mengerti. “Aki-nii, aku sedikit haus”
“Kau ingin kubelikan apa?” tanya Akihiro.
“Apa saja” balas [Name] tersenyum lebar.
“Souka, kau tunggu di sini. istirahat saja, jangan paksakan dirimu” ucap Akihiro. Dia berdiri sebelum mengelus puncak kepala [Name]. “Ngomong-ngomong kerja bagus di lapangan tadi, selamat atas kemenangan timmu” lanjutnya lagi. Dia segera berjalan pergi mencari vanding machine untuk membelikan [Name] minuman. [Name] tersenyum lebar mendengar pujian Akihiro.
[Name] menyenderkan punggungnya di dinding, gadis itu menutup matanya. Selang beberapa menit, gadis itu mendengar suara langkah kaki, dia langsung menoleh ke sumber suara.
“Aki-nii?” panggil [Name] ragu. Dia benar-benar tidak bisa melihat karena sapu tangan Akihiro.
Orang itu tidak menjawab sampai dia berhenti tepat di depan [Name]. Gadis itu mengerutkan keningnya dan mendongakkan kepala.
“Ada apa dengan matamu nanodayo?” tanya lelaki itu pada akhirnya.
“Shin?!” seru [Name] sedikit terkejut. “Kenapa kau di sini? Kau tidak bersama timmu? Bukankan besok kau melawan Seijuro? Kenapa masih di sini?” tanyanya bertubi-tubi.
“Matamu nanodayo” ucap Midorima singkat. Dia mengabaikan pertanyaan [Name], semua perhatiannya hanya pada mata [Name] yang tertutupi sapu tangan.
“Bukan apa-apa. Aki-nii yang memasangnya. Katanya mataku merah tadi” jawab [Name] malas. Gadis itu kembali menyandarkan punggungnya ke tembok.
“Jika Akihiro-san melakukannya nanodayo, sesuatu yang serius terjadi kan” ucap Midorima yakin. “Kenapa kau tidak berbicara yang sesungguhnya [Name]?”
“Apa? Aku tidak punya kewajiban menjawab bukan? Kalian sendiri kenapa menghindariku?” tanya [Name] balik dengan nada mengejek.
“Itu...”
“Aku sudah tahu dari At-chan dan Aki-nii, tidak ada yang perlu disembunyikan lagi Shin. Kau sendiri juga sudah tahu bagaimana kondisiku bukan? Lalu kenapa kau menghindariku, lagi?” ucap [Name] menekan kata lagi di bagian akhir dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything About Us [KnB]
Acción[Name] akan pindah ke Amerika karena pekerjaan orang tuanya. Dia berniat pamit kepada para sahabatnya setelah pertandingan dan membuat kenangan indah bersama. Sampai akhirnya [Name] dikecewakan dengan sikap teman-temannya saat pertandingan. Dia meni...