15-Troublesome Guy

2.1K 263 29
                                    

*warn seperti biasanya guys, typo ya...

[Name] menghempaskan tubuh lelahnya ke kasur super empuk dan lembut miliknya. Dia membenamkan kepalanya ke bantal. Pikirannya berkelana jauh kemana-mana, banyak hal yang terjadi selama beberapa hari ini.

Mulai dari pertengkarannya dengan Akihiro, taruhannya dengan Midorima juga masalah dengan Kagami barusan. Dia bahkan tidak membalas satu pun pesan dari Akihiro dan mengabaikan semua telfonnya.

Perlahan air matanya membasahi pipinya, rasa sesak memenuhi dadanya lagi. Dengan cepat [Name] bangun dan membuka lacinya yang berada di sebelah kasur. Tangannya mencari sesuatu dengan liar, mengabaikan kegaduhan. Akhirnya tangannya mengambil botol obat di sudut laci.

Dengan tenang [Name] mengambil dua pil obat dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia menghela nafas lega dan menatap botol obat ditangannya kosong.

Sudah berapa lama ya? [Name] mengkonsumsi obat ini, hanya Akihiro yang tahu. Dia tidak ingin kedua orang tua dan teman-temannya khawatir. Makanya gadis itu memilih diam jika dia memang terluka atau sakit.

Ketukan pintu sukses membuyarkan lamunan [Name]. Segera dia memasukkan obat ke dalam laci dan menguncinya.

"[Name]? Apa kau sudah tidur?" tanya Kagami yang tidak mendapat sahutan dari [Name].

Pintu kamar terbuka, hanya celah kecil. Membuat Kagami kesusahan melihat wajah sang gadis.

"Ada apa Taiga?" tanya [Name] pelan.

"Kenapa kau tidak buka pintumu?"

Kagami bisa mendengar [Name] menghela nafas sebelum pintu terbuka lebar. Di sana berdiri [Name] yang memaksakan senyum padanya.

"Apa?" tanya [Name] lagi.

"Makan. Aku tahu kau belum makan. Aku sudah memasakkannya" ucap Kagami.

"Aku sedang tidak berselera saat ini" jawab [Name] sedikit lesu.

Mendengar ucapan sang gadis tidak menyurutkan niat Kagami. Tanpa permisi dia menggendong [Name] dan membawanya ke meja makan. [Name] sempat memberontak, dia sangat tidak suka di paksa seperti ini.

Kagami mendudukkan [Name] perlahan, gadis itu akan protes segera terdiam melihat meja makan. Di atas meja sudah tertata rapi berbagai macam makanan kesukaan [Name].

"Kau memasak semua ini?" tanya [Name] ragu.

"Ya" jawab Kagami singkat. Dia juga ikut duduk di depan [Name].

"Kenapa? Apa kau merasa bersalah tadi" tebak [Name].

Tubuh Kagami terlonjak sedikit, dia mengalihkan mukanya ke arah lain pura-pura tidak mendengar [Name]. Tapi gadis itu bisa melihat telinga Kagami yang memerah.

Sungguh sangat langka, sang harimau seperti Kagami mau meminta maaf seperti ini. Harga dirinya terlalu tinggi untuk melakukannya, tawa [Name] akhirnya pecah.

Kagami menatap bingung pada [Name], sedang gadis itu masih tertawa sambil memegang perutnya.

"Maaf, maaf..." ucap [Name] menghapus air di sudut matanya. "Kau tidak perlu melakukannya Taiga. Apa aku terlihat marah?" tanya [Name].

"Hampir. Kau bahkan tidak berbicara denganku sepanjang perjalanan pulang tadi" jawab Kagami jujur.

"Aku tidak marah Taiga. Hanya sedikit kecewa. Kau tahu sendiri aku bukan tipe orang yang suka di kekang ataupun di paksa" balas [Name] dengan senyum terkembang.

"Ya, aku tahu. Aku bereaksi terlalu berlebihan tadi" ucap Kagami mengakui kesalahannya. Dia menundukkan kepalanya.

"Jika kau tahu jangan ulangi lagi Taiga. Baiklah, ayo kita makan. Melihat semua makanan ini membuat perutku orkestra di tempat" canda [Name] mulai mengambil sumpitnya.

Everything About Us [KnB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang