"—Eny ...."
"—Ri, Yuri!"
Yuri membelalak dengan napas yang tercekat, terlihat sosok Jeffan yang menatapnya khawatir. "Lo mimpi buruk?" tanya Jeffan membuat Yuri menggeleng. Dia bahkan tidak mengingat apa yang baru saja dia mimpikan, perlahan Yuri bangkit dari posisi baringnya.
"Gak, aku gak ingat ...." jawab Yuri menerima segelas air putih dari Jeffan dan meminumnya.
Jeffan melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan, dia benar-benar tidak memahami Yuri. Dia bahkan hampir tidak mempercayai gadis itu yang mengatakan tidak mengingat mimpinya padahal dia terus menggumamkan nama yang sama.
"Fenny, nama itu terus lo gumamkan dari tadi."
"Aku tidak mengenalnya." jawab Yuri cepat membuat Jeffan semakin bingung, banyak pertanyaan yang menumpuk dalam pikirannya selama ini mengenai Yuri.
"Apa lo ingat kejadian sebelum lo masuk rumah sakit? Apa lo gak bertanya-tanya kenapa lo sering terbangun di rumah sakit? Lo gak merasa lo itu kelainan? Atau punya kepribadian lain?" tanya Jeffan frontal membuat Yuri mengerutkan keningnya bingung.
"Kamu kenapa? Sakit? Aku pingsan dan aku tidak mengingatnya, lagipula tante Dellia sudah bilang kalau aku kelelahan dan kurang tidur." jawab Yuri dengan nada meninggi, entah kenapa dia tidak terima Jeffan seperti menuduhnya melakukan sesuatu yang buruk.
"Dan lo percaya?" Yuri langsung mengangguk.
Jeffan menarik Yuri keluar dari kamar rawat inapnya, tentu saja gadis itu meronta tidak terima. "Kenapa, sih? Mau ke mana?" tanya Yuri berusaha melepas cengkraman Jeffan pada pergelangan tangannya.
Jeffan tidak menjawab, dia membawa Yuri masuk ke lift dan menekan tombol lantai atas. Setelah beberapa menit, mereka sampai dan Jeffan kembali menarik Yuri berjalan di lorong lantai tersebut. "Kita mau ke mana? Alex sebentar lagi kembali, nan—"
"Lihat dia." potong Jeffan menunjuk ruang PICU di mana terbaring Santi yang penuh luka dan memar, bahkan tubuhnya banyak di tempeli alat-alat medis. Kedua pupil mata Yuri bergetar, walaupun Santi pernah masuk kondisi kritis tetapi tubuhnya tidak terluka. Tapi kenapa saat ini tubuh kecilnya banyak memiliki luka dan memar?
*PICU (Pediatric Intensive Care Unit) adalah ruang perawatan insentif khusus untuk anak dengan gangguan kesehatan serius atau yang berada dalam kondisi kritis.
"Lo tahu kenapa dia terluka parah?"
Tubuh Yuri bergetar, dia menggeleng. Kedua kakinya melangkah ingin memasuki ruangan tersebut, namun Jeffan menahannya dan menariknya pergi dari sana. Kedua mata Yuri memancarkan kemarahan pada lelaki itu, dia meronta-ronta untuk dilepaskan.
"Jeffan, lepas! Aku ingin bertemu Santi! Lepaskan aku, sialan!"
Dia ingin menemui gadis kecil itu, dia ingin berada di sampingnya. Kenapa ini bisa terjadi? Dari mana munculnya semua luka itu? Apa yang terjadi pada gadis kecil itu? Banyak pertanyaan yang berputar dalam pikirannya membuat kepalanya berdenyut nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...