-PF- (44)

56 25 38
                                    

Seorang wanita berambut pendek ditutupi dengan topi dan masker hitam berjalan menyusuri lobby kantor yang ramai dengan orang-orang yang berlalu lalang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita berambut pendek ditutupi dengan topi dan masker hitam berjalan menyusuri lobby kantor yang ramai dengan orang-orang yang berlalu lalang. Dia mendekati meja resepsionis dan menyerahkan amplop cokelat, "Serahkan pada Henru Darham, katakan saja dia akan mendapatkan untung banyak."

"Ya? Mohon maaf den—eh? Mbak? Mbak?" panggil Mbak resepsionis kebingungan karena wanita tersebut langsung pergi.

Wanita itu berjalan keluar dari kantor Nuhe Times dan berjalan masuk ke dalam mobilnya. Dia melepas topi dan masker yang membuatnya pengap, "Haaahh ...beres, sekarang menunggu umpan dimakan."

"Bersabarlah sebentar lagi, Fenny." gumamnya dengan tangan yang mengepal erat di stir mobilnya. Benar, dia adalah Lina. Wanita yang menghilang seolah-olah ditelan bumi setelah berkhianat, kini kembali dengan segala tindakan misterinya.

Lina mengambil ponselnya dan mengecek kembali semua rencana yang perlahan-lahan berhasil dia jalankan. Pertama, mencari informasi mengenai kematian Fenny dari dekat Yuri, dia sudah menemukan Dean tapi lelaki itu menghilang lagi setelah klimaks di rumah Yuri.

Dan terakhir, dia menyerahkan informasi mengenai kematian jaksa K pada wartawan paling gila dan dimusuhi orang berkuasa. Bukan tanpa alasan dia menyerahkan informasi penting itu pada Nuhe Times dan juga bukan untuk menjatuhkan Yuri.

"Setelah berita ini keluar, polisi akan kelabakan dan terpaksa membuka kembali kasus lima tahun silam demi menemukan jawaban dari pertanyaan rakyat. Tak hanya itu ...." Lina mengetuk-ketuk jarinya pada stir mobil, dia menarik senyum miring di bibirnya.

"Nelion Manarch akan diselidiki sampai akarnya. Akan terlihat celah mengenai Fenny dan saat itu aku akan mengirimkan bukti-bukti tentang kematiannya, maka bajingan tua itu tidak bisa mengelak dari hukuman mati."

"Sebelum itu, aku harus mencari bukti yang disimpan Yuri dan kartu memori kamera dasbor mobil itu agar polisi tidak menunda-nunda lagi. Ah, aku juga harus mencari Dean sekali lagi. Sialan, bajingan itu membuatku sakit kepala." umpat Lina memegangi kepalanya yang berdenyut hanya memikirkan Dean yang bersembunyi entah di mana.

"Brangkas Yuri ...."

"Jika aku adalah Yuri, maka brangkas teraman ada di ....mana?" 

Lina mengacak rambutnya frustasi, dia sama sekali tidak menemukan petunjuk untuk brangkas teraman yang Yuri simpan. Jujur saja, dia sulit memahami Yuri. Tidak ada yang bisa menebak jalan pikir gadis itu, bahkan Alex.

"Aku harus mencari sekali lagi di markas ...."

°••●••°

Tit tit tit tit ....

Bunyi mesin EKG masuk menusuk pendengaran Jeffan, dia mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk melewati retinanya. "Hoam ...." Ia menguap sembari merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal karena tidur dalam posisi duduk.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang