-PF- (16)

198 100 308
                                    

"Ron, apa lo di sini?" ucap Chesil yang berdiri tidak jauh dari mayat yang mengenaskan tersebut,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ron, apa lo di sini?" ucap Chesil yang berdiri tidak jauh dari mayat yang mengenaskan tersebut,

Srak srak srak

"Tidak ada, hari ini adalah tugas saya mengawasi nona Yuri ...." jawab seorang wanita membuat Chesil tersentak kaget, dia menoleh ke sumber suara.

"Kak Lina? Dari tadi Kakak melihat semuanya?" tanya Chesil menaikkan sebelah alisnya, Lina mengangguk sebagai jawaban.

Seketika raut wajah Chesil berubah datar, dia menatap Lina tajam. "Lain kali, cegah Yuri apa pun yang terjadi, bahkan jika Kakak jadi pengganti mayat itu. Karena mengatasi mayat lebih mudah daripada menutup mulut orang hidup, jika tidak mau ganti saja dengan orang lain."

"Gue harap Kakak gak mengulangi kesalahan ini lagi, karena Yuri yang akan dalam bahaya. Tolong urus mayatnya, biar kak Alex yang mengurus saksi mata." tambah Chesil lalu berbalik pergi, bukannya tersinggung, Lina malah tersenyum.

"Baiklah ...." Lina menoleh, menatap mayat yang mengenaskan itu.

"Gaddaar artinya pengkhianat dalam bahasa Hindi ..."

Lina berjongkok dekat mayat tersebut dan menggeledah tubuh mati tersebut, "Satu-satunya pengkhianat yang belum dimusnahkan dan masih berkeliaran, yang berhubungan dengan Yuri adalah Dean."

Pergerakan Lina terhenti saat menemukan secarik kertas dalam kantung dalam jaket hitam yang digunakan lelaki asing tersebut dan membacanya.

'Apa kabar?' bukan kalimat yang pas karena kita sudah bertemu setelah sekian lama saat di rumah sakit, apa Alex masih bertahan denganmu? Aku tidak berharap banyak pada orang ini, hanya saja aku tidak sabar dengan pertemuan kedua kita setelah sekian lama. Tanpa menemukan surat ini, aku yakin kamu sudah tahu.

"Sialan, ternyata dia benar-benar mengungkap keberadaannya. Tunggu, saat di rumah sakit mereka pernah bertemu? Tidak mungkin, Yuri sama sekali tidak pernah membahas tentangnya setelah pulang dari rumah sakit. Tidak sabar dengan pertemuan kedua? Apa kau akan menampakkan dirimu, Dean?"

°••●••°

Alex berlari dengan wajah khawatirnya, dia benar-benar terkejut mendapat telepon dari Chesil yang mengatakan bahwa Yuri baru saja membunuh seseorang di sekolah. Dia langsung menghampiri Chesil yang tengah berdiri tidak jauh dari gerbang sekolah, "Cese, Yuri ...Yuri mana? Kenapa bisa orang asing masuk ke sini? Siapa yang mengangkatnya? Bagaimana dengan Lina yang bertugas? Kenapa dia tidak menghentikan Yuri?"

Chesil mendorong pelan Alex yang mengguncang tubuhnya, bahkan lelaki itu tidak memberikan waktu bagi Chesil untuk mencerna setiap pertanyaan yang dia lontarkan.

"Aduh, Kak. Satu-satu tanyanya, gue pusing. Gue gak tahu kejadiannya kayak gimana karena gue dalam toilet, gue juga udah tegur Kak Lina yang gak menghentikan Yuri ...." ucap Chesil menjeda kalimatnya.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang